Beban Operasional Naik, Bank Neo Rugi Rp 601 Miliar di Kuartal III

Bank Neo Commerce
Bank Neo Commerce
Penulis: Syahrizal Sidik
25/10/2022, 16.26 WIB

Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan, mengatakan, menuju usia yang hampir dua tahun sejak kehadiran aplikasi neobank, dan ditopang dengan kinerja positif yang berkelanjutan, BNC semakin menunjukkan eksistensinya sebagai solusi bagi kebutuhan nasabah sembari memberikan layanan keuangan terbaik dengan terus menambah fitur-fitur dan produk yang inovatif.

Di sisi lain, sebagai bank umum dan juga perusahaan terbuka, Bank Neo juga berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti. "Saat ini, kami di tengah-tengah proses pelaksanaan rights issue dan tentunya akan rampung di kuartal IV tahun ini," kata Tjandra Gunawan. Dia pun meyakini, dengan kinerja keuangan tersebut, dari sisi fundamental bisnis dan keuangan BNC semakin kuat dari waktu ke waktu. 

Pada sembilan bulan pertama tahun ini, perusahaan mencatatkan kenaikan aset menjadi Rp 15,99 triliun, naik sebesar 98,75% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar Rp8,1 triliun, sedangkan secara year on year (yoy) di sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) juga terjadi kenaikan sebesar 88,9% di September 2022 menjadi Rp12,6 triliun, dibandingkan Rp6,67 triliun di posisi September 2021.

Adapun, total kredit yang disalurkan perusahaan tercatat senilai Rp 8,93 triliun, meningkat 132,5% secara tahunan. Sedangkan, dari sisi risikonya, rasio kredit bermasalah BBYB secara kotor turun menjadi 1,88% hingga September tahun ini dengan rasio NPL bersih sebesar 1,69%.

Pada perdagangan Selasa ini, terpantau harga saham BBYB terkoreksi 1,02% ke level Rp 970 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 9,14 triliun. Adapun, sejak awal tahun ini, saham BBYB terkoreksi sebesar 63,12%.

Halaman: