Ekspansi Bisnis Tembaga, DOID Tambah 230 Juta Saham di Asiamet

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi bahan dasar tembaga. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menyelesaikan private placement tanpa perantara senilai £2,649 juta atau setara US$ 3 juta.
16/11/2022, 18.21 WIB

Emiten pertambangan Grup Northstar, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) telah menyelesaikan private placement tanpa perantara senilai £2,649 juta atau setara US$ 3 juta (Rp 46,79 miliar) dengan Asiamet Resources Limited pada 14 November 2022. Hal ini dilakukan DOID untuk mengembangkan ekspansi ke bisnis pertambangan tembaga.

DOID menambah sebanyak 230 juta saham biasa baru dengan harga 1,15 pence per saham setara US$3 juta. Sehingga, kepemilikan saham DOID di Asiamet meningkat menjadi 529 juta saham atau 24,2% dari sebelumnya 298 juta saham atau setara 15,3%.

Dengan penambahan saham itu, perseroan menjadi pemegang saham terbesar dengan kepemilikan saham lebih dari 19% dan berhak mencalonkan dua dari enam direktur kepada dewan direksi Asiamet. Dewan Direksi Asiamet memiliki delegasi otoritas yang merujuk pada keputusan pengeluaran utama dan kontrak kepada dewan untuk penilaian dan persetujuan.

DOID beserta anak usahanya yang dinominasikan, mendapatkan opsi satu arah yang mendukung perseroan untuk memesan US$ 5 juta tambahan dari saham Asiamet. Opsi dapat dilaksanakan setiap saat setelah pengangkatan dua Direktur DOID atau setelah 1 Januari 2023.

Sebagaimana yang ditulis dalam keterangan resmi, opsi berlaku 12 bulan dan pada saat pelaksanaan opsi saham akan dihargai 20% premium VWAP dalam 10 hari.

Presiden Direktur DOID, Ronald Sutardja, menyampaikan Asiamet optimis memiliki proyek yang akan menyediakan tembaga yang sangat dibutuhkan dunia dalam transisi mencapai net carbon zero pada 2050 mendatang.

"DOID terus membantu tim manajemen Asiamet pada aspek-aspek kunci studi bankable feasibility ini. Melalui kerja sama dengan Asiamet serta dengan memanfaatkan keahlian utama PT Bukit Makmur Mandiri Utama dalam layanan pertambangan di Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (16/11).

Dirinya menyampaikan, kerja sama ini akan menjadi bagian dari strategi diversifikasi komoditas yang lebih luas, dengan fokus pada komoditas transisi. Selain itu, pihaknya berkomitmen memajukan strategi ESG perseroan, khususnya memperkuat kompetensi inti. Misalnya, dengan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dengan cara yang paling efisien dan berkelanjutan.

Adapun, proyek unggulan Asiamet yaitu tambang tembaga BKM terletak di Kalimantan Tengah. Proyek tersebut sedang dalam tahap studi kelayakan usaha dan kelayakan kredit (bankable feasibility). Proyek ini telah sesuai dengan JORC yang merupakan kode Australasia untuk pelaporan hasil eksplorasi, sumber daya mineral dan cadangan bijih.

Cadangan bijih sebesar 51,5Mt pada total tembaga 0,6% atau 303 Kt, dan tembaga terlarut 0,4% atau 206 Kt. Serta sumber daya terukur, rerindikasi, dan tereka sebesar 69,6Mt pada 0,6% tembaga. Diman 452Kt mengandung tembaga, dan 0,2% kadar cut-off tembaga.

Asiamet sendiri akan menggunakan hasil dari penempatan saham tersebut untuk finalisasi studi kelayakan proyek tembaga BKM, pembiayaan proyek lanjutan, serta untuk modal kerja.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail