Daftar Sektor Saham yang Untung dan Buntung Akibat Suku Bunga Naik

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja berjalan dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/2022).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
18/11/2022, 17.43 WIB

Bank Indonesia (BI) telah resmi memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin (Bps) menjadi 5,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan November 2022, Kamis (17/11) kemarin.

Setelah kebijakan suku bunga acuam diumumkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat dalam dua hari berturut-turut. Pada penutupan perdagangan saham Kamis (17/11), indeks saham menguat ke level 7.044. Selanjutnya, indeks saham kembali menguat 0,53% ke level 7.082 pada penutupan perdagangan hari ini. 

Research & Consulting PT Infovesta Utama, Nicodimus Anggi menilai, kenaikan suku bunga acuan direspons positif oleh para pelaku pasar. 

“Pasar menganggap kenaikan tersebut adalah kebijakan yang tepat karena sebagai langkah front loaded dan forward looking untuk bisa menurunkan ekspektasi inflasi dan memperkuat nilai tukar rupiah,” ujar Nico pada Katadata.co.id, Jumat (18/11).

Lalu, apa saja sektor saham yang akan diuntungkan dan dirugikan dengan adanya kebijakan kenaikan suku bunga acuan?

Menurut Nico, para pelaku pasar modal cenderung memberikan respons baik, khususnya pada sektor saham perbankan.

Sebagai sektor saham yang paling diuntungkan, Nico merekomendasikan saham-sajam perbankan. Seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (persero)Tbk (BBMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Di sisi lain, Nico menilai perusahaan-perusahaan sektor properti kurang diuntungkan dari kebijakan suku bunga acuan tersebut. Pasalnya, kenaikan suku bunga tinggi akan mendorong kenaikan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan mendorong lesunya permintaan properti.

Sektor lain yang dinilai tidak terlalu beruntung adalah sektor teknologi. Hal ini terjadi karena kenaikan suku bunga akan mendorong beban bunga pada perusahaan teknologi. 

“Kita ketahui bahwa emiten saham teknologi mayoritas memiliki porsi utang yang cukup besar,” lanjut Nico.

Reporter: Zahwa Madjid