Pemerintah Indonesia resmi melakukan inbreng saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) ke dalam saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG. Dalam hal ini, pemerintah mengalihkan saham negara sejumlah 7,49 miliar lembar Seri B atau senilai Rp 2,84 triliun. Angka ini mewakili 75,51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Semen Baturaja ke SIG.
Hal ini sebagai kelanjutan program integrasi Badan Usaha Milik Negara atau BUMN sub klaster semen melalui proses Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Semen Baturaja adalah anak usaha Semen Indonesia yang bergerak di bidang produksi semen.
Direktur Utama SIG Donny Arsal menyampaikan, integrasi Semen Baturaja ke SIG merupakan langkah besar untuk memperkuat posisi BUMN sub klaster semen dalam menghadapi tantangan pasar yang kompetitif.
"Integrasi Semen Baturaja ke SIG memiliki potensi sinergi yang sangat besar untuk mendukung posisi dan melengkapi footprint BUMN sub klaster semen," katanya dalam keterangan resmi, Senin (19/12).
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya ingin mendorong BUMN Sub Klaster Semen sebagai penggerak industri semen yang berkelanjutan melalui optimalisasi distribusi, pemasaran, dan efisiensi produksi yang terkoordinasi secara regional dan nasional.
“Indonesia memiliki proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 yang paling sehat pada kisaran 4,5% hingga 5%, di mana pada kuartal empat tahun ini daya beli masyarakat berjalan cukup cepat," katanya.
Hal ini, tambah ia, akan menjadi momen realisasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) sebagai katalis infrastruktur dan properti. Hal ini juga turut berkontribusi pada pemulihan ekonomi di tahun depan.
Tiko biasa ia disapa pun berharap industri semen dapat pulih melalui inovasi, optimalisasi dan efisiensi. Hal ini perlu untuk mengatasi beban biaya, menjaga struktur biaya dan konsistensi EBITDA dalam dua sampai tiga tahun kedepan.
Sebelumnya, manajemen SIG menyampaikan dengan terlaksananya rencana transaksi tersebut, maka berpotensi menciptakan sinergi yang memberikan value creation sehingga dapat meningkatkan profitabilitas secara grup.
Kemudian, perseroan juga akan menggunakannya untuk peran environmental, social and governance (ESG), serta ekonomi sirkular guna meningkatkan kapabilitas perseroan dalam rangka pemanfaatan bahan bakar dan bahan baku alternatif serta pemusnahan limbah. Terakhir, untuk pengembangan bisnis dan penambahan modal kerja SIG.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan sampai 30 September 2022, Semen Indonesia Grup mengantongi laba bersih senilai Rp 1,65 triliun dengan laba operasional senilai Rp 3,31 triliun. Kemudian, pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 25,28 triliun. Total asetnya mencapai Rp 74,06 triliun dengan ekuitas Rp 37,11 triliun dan liabilitas Rp 33,26 triliun.