Harga Saham Emiten Kendaraan Listrik Melonjak Disulut Rencana Subsidi

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU
Pekerja memeriksa motor listrik yang dijual di salah satu showroom motor listrik di Jakarta, Kamis (8/12/2022).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
27/1/2023, 17.51 WIB

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemerintah akan memberikan insentif untuk kendaraan listrik tahun ini. Insentif tersebut berupa subsidi motor listrik dan mobil listrik. 

Luhut mengatakan bahwa subsidi akan diberikan untuk motor listrik konversi dari sepeda motor biasa yakni sekitar Rp 7 juta, serta untuk mobil listrik dalam bentuk insentif pajak.

Mengamati upaya pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik tersebut, sejumlah emiten yang terkait dengan bisnis kendaraan listrik berpotensi terkena dampak kebijakan tersebut. Maka itu, para investor saham perlu mengamati emiten tersebut guna mengambil peluang pergerakan saham.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menilai emiten yang memiliki lini bisnis dalam kendaraan listrik memiliki prospek yang bagus. Karena sektor inilah yang sedang bertumbuh dan diminati oleh investor.

Sentimen ramah lingkungan pada sektor energi dan environmental, social, and governance (ESG) makin penting di pasar dunia maupun Indonesia. 

Arjun menilai investor maupun perusahaan sudah mulai sadar kepentingan tentang energi bersih.  Sektor tersebut pun diharapkan akan tumbuh signifikan di masa depan.

Clean energy initiatives semakin penting buat emiten energi,” ujar Arjun pada Katadata.co.id, Jumat (27/1).

Sedangkan Analis Henan Putrihai Sekuritas, Ezaridho Ibnutama menilai meskipun ada subsidi untuk membeli motor listrik, mayoritas listrik di rumah rata-rata saat ini nilainya 1.300 VA. 

Pembatasan listrik di rumah untuk charge akan menjadi salah satu pedoman untuk memperluas segmen konsumen yang membeli motor listrik. 

Selain itu Arjun menilai meningkatnya investasi lokal dan asing di sektor nikel untuk pembangunan smelter nikel akan memberikan sentimen positif bagi industri otomotif listrik.

“Karena semakin banyak upaya hilirisasi untuk memproduksi baterai EV secara lokal akan semakin menekan biaya produksi electric vehicle atau EV,” ujarnya.

Adapun Ezar merekomendasikan para pelaku pasar modal untuk menilik beberapa perusahaan yang memproduksi kendaraan listrik seperti PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), PT Indika Energy Tbk (INDY).

Arjun merekomendasikan PT Indika Energy Tbk (INDY) atas dasar visi INDY untuk jangka panjang yang menjanjikan. Serta diversifikasi kebanyakan bisnis mereka di luar bidang batu bara untuk mendapatkan revenue streams yang lebih beragam.

“Pendekatan mereka ada potensi tinggi untuk mendorong kinerja keuangan mereka di masa depan,” ujar Arjun.

Arjun merekomendasikan INDY dengan target harga Rp 2.620 serta harga support Rp 2.330 per saham.

Pada perdagangan saham akhir pekan ini, mayoritas saham emiten kendaraan listrik mengalami kenaikan cukup signifikan. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) tercatat naik 3,51% ke Rp 590, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) naik 1,74% ke Rp 117,  PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 2,49% ke 2.470, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 2,94% ke Rp 700, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) naik 7,14% ke Rp 210 per saham.

Reporter: Zahwa Madjid