Terpisah, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengaku sudah berbicara dengan perusahaan penerbangan di Timur Tengah. Namun, pembicaraan tersebut belum sampai pada tahapan penentuan nilai investasi.

Kartika juga berharap akan ada kelanjutan informasi mengenai proyeksi nilai investasi pada Maret 2023. "Ada beberapa perusahaan penerbangan yang sudah bicara dengan kami. Ditargetkan setidaknya US$ 300 juta sampai US$ 400." kata Tiko kepada wartawan di Fairmont Hotel, Rabu (1/2).

Dari catatan Katadata.co.id, sebelumnya pemerintah sedang mencari investor dari Timur Tengah untuk memperoleh tambahan modal melalui aksi penerbitan saham baru atau rights issue maskapai pelat merah tersebut.

Dikutip dari Bloomberg, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah ingin maskapai dari Uni Emirat Arab, Turki dan Arab Saudi, untuk menyerap saham baru yang akan diterbitkan Garuda.

Maskapai yang diincar khususnya yang memiliki perjanjian code share. Perjanjian code share merupakan perjanjian kerja sama pelayanan penerbangan antara dua maskapai atau lebih dalam melayani satu rute penerbangan.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail