Enam Emiten Ini Diproyeksikan Akan Bagi Dividen Cukup Besar

Freepik
Ilustrasi, menghitung dividen.
Penulis: Lona Olavia
8/3/2023, 11.27 WIB

DBS Vickers Sekuritas Indonesia menuliskan ada enam emiten yang siap menebar dividen besar untuk tahun buku 2022. Hal itu seiring lonjakan kinerja keuangan. Adapun pengumuman resmi pembagian dividen beberapa emiten akan dilakukan Maret-April 2023, setelah perusahaan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS).

Ke enam emiten itu adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Di mana imbal hasil (yield) dividen, termasuk dividen interim, saham LPPF diprediksi mencapai 10%, ITMG 19%, ADRO 11%, PGAS 10%, TLKM 5%, dan BMRI 5%.

“ADRO, ITMG, LPPF, BMRI, dan PGAS diharapkan menawarkan hasil dividen lebih besar dari 5% didukung oleh hasil yang kuat di tahun 2022,” tulis DBS dikutip Rabu (8/3).

DBS menilai, secara keseluruhan, kinerja keuangan emiten-emiten yang diriset sejalan dengan prediksi.

Sementara itu laba bersih empat bank besar sepanjang 2022 mampu menopang pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di bulan Februari 2023.

Namun tidak begitu dengan emiten di sektor konsumer. Hal itu sejalan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada September 2022 dan lonjakan biaya produksi.

Memasuki Maret 2023, DBS menilai IHSG biasanya cenderung menguat. Akan tetapi, tahun ini berbeda karena pelaku pasar khawatir bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) masih menaikkan suku bunga acuan.

Hal ini masih akan terus terjadi sampai The Fed mengumumkan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) akhir Maret 2023. Saat ini, FFR bertengger di level 4,5-4,75%.

DBS pun memprediksi IHSG bergerak di level 6.800-6.900 pada bulan ini. Indeks menurut DBS baru bisa melesat pada semester dua 2023, ditopang kondisi makro ekonomi yang lebih kondusif. Alhasil IHSG tetap ditargetkan akan di level 7.700 pada akhir tahun ini.

“IHSG diperkirakan akan diperdagangkan sideways dalam waktu dekat. Maret secara historis merupakan bulan yang layak untuk IHSG. Namun kekhawatiran atas suku bunga Fed yang lebih tinggi akan bertahan hingga pengumuman Fed pada akhir Maret,” tulis riset DBS.

 DBS merekomendasikan pemodal mencermati saham-saham konsumer dan terkait serta perbankan selama Ramadan dan Lebaran. Sejauh ini, saham ritel dan konsumer sudah berkinerja baik. Namun ada saham yang valuasinya masih tertinggal yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

“Untuk konsumen, ritel telah berjalan dengan baik, jadi kami lebih memilih bahan pokok dan CPO pada valuasi INDF dan LSIP,” tulisnya.

DBS juga masih rekomendasikan bullish untuk saham bank dan telekomunikasi, ditopang solidnya fundamental ekonomi nasional. DBS memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) karena valuasinya masih tertinggal dibandingkan tiga bank besar lain. Selain itu juga bisa mencermati saham PT XL Axiata Tbk (ECXL) yang masih tertinggal dari saham PT Indosat Tbk (ISAT).