Emiten pengembang properti Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan laba bersih senilai Rp 2,43 triliun sepanjang tahun 2022. Laba bersih BSDE naik 80,4% dibanding tahun sebelumnya Rp 1,35 triliun. Seiring naiknya perolehan laba, pendapatan usaha BSDE juga terkerek 33,71% menjadi Rp 10,24 triliun.
Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan, minat konsumen terhadap produk properti perusahaan cukup tinggi baik residensial maupun komersial. BSDE memiliki beberapa segmen utama dalam pendapatan yakni segmen penjualan anah, bangunan dan strata title, segmen sewa, segmen hotel, segmen arena rekreasi, dan segmen pengelolaan gedung dan segmen lainnya.
Dari segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title membukukan pendapatan Rp 7,90 triliun tumbuh 29,05% dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 6,12 triliun.
"Segmen ini merupakan segmen dengan kontribusi terbesar bagi pendapatan konsolidasi BSDE dengan porsi 77,22%," ucap Hermawan, dalam siaran pers, Jumat (17/3).
Segmen sewa merupakan segmen pendapatan dengan kontribusi pendapatan terbesar kedua dengan pencapaian Rp 925,48 miliar. Segmen ini tumbuh 29,28% dibandingkan pencapaian tahun lalu senilai Rp 715,86 miliar.
Sedangkan, segmen pendapatan terbesar ketiga dikontribusikan oleh segmen pengelolaan gedung yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp 347,95 miliar, tumbuh 23,24% yoy. Sedangkan tahun lalu tercatat sebesar Rp 282,34 miliar.
"Selain berhasil membukukan pertumbuhan penjualan yang positif. BSDE juga menjaga pertumbuhan beban biaya. Hal ini dilakukan untuk menjaga margin guna pertumbuhan usaha yang berkelanjutan," katanya.
Pertumbuhan beban pokok penjualan berhasil dijaga di kisaran 16.97% yang sebesar Rp 3,41 triliun sepanjang 2022, dibandingkan beban tahun lalu sebesar Rp 2,91 triliun.
Pertumbuhan beban pokok penjualan yang lebih rendah ketimbang pertumbuhan pendapatan usaha membuat laba kotor tumbuh 44,01% menjadi Rp 6,83 triliun yoy. Sedang tahun 2021 lalu tercatat sebesar Rp 4,74 triliun. Sementara, laba usaha tercatat tumbuh 54,88% yoy.
Posisi kas dan setara kas BSDE juga tumbuh 25,33% menjadi Rp 9,73 triliun, dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 7,77 triliun. Adapun, total aset sepanjang 2022 tumbuh 5,74% menjadi Rp 64,99 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 61,47 triliun.
Lalu, liabilitas terjaga di kisaran 5,39% yang membuat rasio keuangan BSDE dan memberikan ruang yang cukup untuk mencari sumber pendanaan eksternal. Selain itu persediaan real estat yang siap dijual maupun dikonstruksi dan dikembangkan tercatat sebesar Rp 12,61 triliun.