PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menorehkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 66,75 juta atau setara Rp 999,21 miliar hingga kuartal IV 2022 dengan asumsi kurs Rp 14,969.
Laba perusahaan naik 65,89% dibandingkan dengan periode yang sama 2021 yaitu US$ 40,23 juta.
Seiring dengan melajunya laba, pendapatan ENRG meningkat 11,28% menjadi US$ 451,93 juta setara Rp 6,76 triliun hingga akhir 2022. Dibandingkan dengan periode kuartal IV 2021, pendapatan perusahaan senilai US$ 406,09 juta.
Pendapatan diperoleh dari hasil penjualan gas bumi perseroan meraup pendapatan US$ 322,32 juta setara Rp 4,82 triliun. Perolehan dari penjualan gas bumi melejit 39,12% dari sebelumnya yaitu US$ 307,63 juta.
Sementara dari minyak mentah, perusahaan mendapatkan US$ 136,04 juta atau Rp miliar hingga kuartal IV 2022 naik 27,15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 97,78 juta.
Raihan penjualan perusahaan dikontribusi dari penjualan dari luar negeri yaitu Lukoil Asia Pacific Pte Ltd jam US$ 106,28 juta pada akhir 2022 dari sebelumnya US$ 74,16 juta.
Selain luar negeri, perolehan pendapatan juga dikontribusi dari beberapa perusahaan di dalam negeri. Rinciannya PT Kilang Pertamina Internasional US$ 113,56 juta. Kedua dari PT PLN, perusahaan memperoleh US$ 92,74 juta, dari sebelumnya US$ 79,05 juta.
Selanjutnya yaitu PT Petrokimia Gresik, ENRG mendapatkan US$ 59,71 juta, dibandingkan tahun sebelum US$ 79,99 juta. Serta perolehan dari PT Pertamina senilai US$ 394,02 ribu, dari tahun 2021 yaitu senilai US$ 63,16 ribu.
Lalu beban usaha pendapatan Energi Mega Persada yakni US$ 15,95 juta atau setara Rp 238,76 miliar, naik 17,8% hingga akhir kuartal IV 2022. Beban pendapatan usaha ENRG pada tahun sebelumnya dengan periode yang sama yaitu US$ 13,53 juta.
Adapun aset ENRG senilai US$ 1,19 miliar hingga akhir 2022. Aset perseroan meningkat 10,17% dari Desember 2021 yaitu US$ 1,06 miliar. Sementara liabilitas perseroan yaitu US$ 679,4 juta sepanjang 2022, naik 10,45% dari Desember 2021 yaitu US$ 615,07 juta.
Sementara total ekuitas ENRG US$ 5,14 miliar, meningkat 14,69% hingga akhir Desember 2022 dibandingkan dengan Desember 2021 yaitu US$ 448,96 juta.
Pada perdagangan Jumat ini (31/3), harga saham ENRG terpantau turun 5,88% ke level Rp 224 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 5,56 triliun.