Energi Mega Persada menandatangani perjanjian jual beli untuk mengakuisisi dua aset migas yang telah berproduksi di Riau, Sumatera pada Senin (31/7) kemarin.
PT Energi Mega Persada Tbk melalui anak usahanya PT Aceh Energy menandatangani kontrak kerja sama untuk pengoperasian aset KKS Bireun Sigli dengan merogoh investasi Rp 541,5 miliar.
Energi Mega Persada (ENRG) menorehkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 66,75 juta atau setara Rp 999,21 miliar di tahun 2022.
Tiga emiten menjadi penghuni baru indeks MSCI Indonesia, yakni MAP Aktif Adiperkasa (MAPA), Energi Mega Persada (ENRG) dan Temas (TMAS). Saham Bank Jago (ARTO) terpental dari jajaran.
Blok Korinci Baru yang dikelola anak usaha Energi Mega Persada dapat memproduksi gas rata-rata 2,5 juta kaki kubik gas per hari yang akan dijual kepada PLN Riau seharga US$ 4 per mmBtu.
Energi Mega Persada (EMP) memenangi lelang WK migas South CCP, sedangkan Husky Energy memenangi WK Liman. Total komitmen pasti keduanya Rp 290 miliar, belum termasuk bonus tanda tangan.
Energi Mega Persada membukukan penurunan produksi gas sebanyak 6,5% menjadi 172 juta kaki kubik (mcf) per hari. Lesunya produksi disertai penurunan harga rata-rata penjualan gas sebanyak 14,56%.
Emiten Grup Bakrie, Energi Mega Persada (EMP) menegaskan kinerja fundamental kuartal I-2021 cukup baik. Hal itu tercermin dari produksi dan EBITDA yang masih bertumbuh.