Listing Pagi Ini, IPO Biro Umrah dan Haji HAJJ Kelebihan Permintaan

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nym.
Jamaah calon umroh bersiap menuju Tanah Harom Kota Mekkah seusai melakukan miqat umroh di Masjid Bir Ali, Madinah, Arab Saudi, Rabu (30/11/2022). Masjid Bir Ali merupakan masjid yang dibangun pada zaman Rosulullah yang menjadi tempat umat Islam dari berbagai dunia melakukan miqat, memulai ihram dan berniat melakukan umroh atau haji serta wajib terikat dengan peraturan-peraturan dan larangan ber-umroh atau berhaji.
Penulis: Lona Olavia
5/4/2023, 06.49 WIB

PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) akan melakukan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/4) pagi ini.

Dalam aksi korporasi yang dilakukan pada bulan Ramadan ini, perusahaan biro perjalanan wisata umrah dan haji tersebut mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 33,14 kali. Jumlah pemesan saham HAJJ mencapai 15.717 pihak yang tersebar dari 34 provinsi di Indonesia dan lima negara lain.

Para pemesan didominasi oleh investor individu sebanyak 15.709 pihak, sedangkan sisanya delapan investor institusi. 

Dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham, perseroan melepas 687,1 juta saham atau setara 29,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Dengan demikian, perusahaan meraih dana segar sebesar Rp 96,19 miliar.  

Perseroan juga menerbitkan maksimal 549,68 juta waran seri I yang menyertai saham baru atau sebanyak 34,282% pada saat pernyataan pendaftaran. Rasionya, setiap pemegang lima saham baru, berhak mendapat empat waran seri I. Adapun setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru.

Harga pelaksanaan waran Rp 175, sehingga total dana hasil pelaksanaan waran maksimal sebesar Rp 96,194 miliar. Pelaksanaan waran ini dapat dilakukan enam bulan atau lebih sejak efek tersebut diterbitkan, yakni 5 Oktober 2023 hingga 3 April 2026.

Dana IPO Arsy Buana Travelindo, 60% akan digunakan perseroan untuk reservasi tiket pesawat. Lalu 40% untuk reservasi slot kamar hotel. Rencana realisasi penggunaan dana ini akan dilaksanakan pada tahun 2023 tepatnya di kuartal kedua dan ketiga.

“Rencana penggunaan dana untuk modal kerja akan dilakukan guna memenuhi kebutuhan musim umrah 1445 Hijriyah atau periode 19 Juli 2023 sampai dengan 6 Juli 2024,” kata manajemen dalam prospektusnya.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek IPO ABT adalah PT Surya Fajar Sekuritas.

Pemegang saham PT Arsy Buana Travelindo sebelum IPO adalah PT Madinah Iman Wisata sebesar 99,998% dan Saipul Bahri sebesar 0,002%.

Sebagai informasi, Arsy Buana Travelindo adalah biro perjalanan wisata yang berdiri tahun 2016. Layanan yang diberikan antara lain kamar hotel, land arrangement dan tiket pesawat untuk ibadah haji dan umrah.

Pada tahun 2020, Arsy Buana Travelindo diakuisisi oleh PT Madinah Iman Wisata dan bekerja sama dengan salah satu hotel di Arab Saudi, Fajr Badee dan dua maskapai penerbangan Etihad dan Citilink.