Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan empat transformasi di acara peringatan 25 tahun Kementerian BUMN.
Erick menyebut, 25 tahun merupakan sebuah perjalanan panjang, namun belum cukup untuk membangun Indonesia. Namun, Erick bersyukur, Kementerian BUMN terus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
"Ada empat transformasi yang kita dorong, transformasi core value, infrastruktur aturan main, dan kesejahteraan para pegawai Kementerian BUMN," ujar Erick saat peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-25 Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Erick menyampaikan, Akhlak tidak hanya menjadi pedoman untuk para pegawai Kementerian BUMN bekerja, melainkan juga tertanam dalam kehidupan sehari-hari.
Dia menyebut banyak riset yang berbicara mengenai kejujuran ialah prioritas saat ini dan hal itu menjadi salah satu penilaian tinggi di Kementerian BUMN maupun BUMN.
"Saat yang bersamaan, kita juga memperbaiki infrastruktur di Kementerian BUMN, baik untuk lantai 22, lobi yang representatif, lobinya menjadi korporatif, ada bank di kanan-kiri dan kita perlihatkan program-program yang kita lakukan," ucap Erick.
Tak hanya area dalam Kementerian BUMN, Erick mengatakan halaman Kementerian BUMN kini juga memiliki taman yang nyaman dan menjadi healing space bagi para pegawai maupun tamu.
Untuk transformasi ketiga, Erick telah melakukan terobosan dalam penyederhanaan aturan dari 45 peraturan menteri menjadi tiga peraturan menteri. Erick menilai pemangkasan aturan memudahkan dalam bekerja dan tidak ingin aturan yang ada justru membelenggu langkah Kementerian BUMN dalam memperbaiki BUMN.
"Kalau ini takut, itu takut, tidak usah kerja kalau takut semua, tapi perlindungan di aturan mainnya jelas. Transformasi core value sudah ada, transformasi infrastruktur mulai dirasakan, transformasi aturan main sudah diselesaikan kemarin. Kita sekarang sedang buat blueprint BUMN untuk 10 tahun yang akan datang," lanjut Erick.
Namun begitu, Erick belum puas dan masih memiliki utang kepada pegawai Kementerian BUMN. Erick menilai para pegawai Kementerian BUMN harus mendapatkan apresiasi atas kerja kerasnya membenahi BUMN.
"Kayaknya kesejahteraan belum seimbang, saya sejak awal kita dorong perbaikan UU BUMN supaya kalau BUMN dividen baik, Kementerian BUMN pun merasakan, jangan enak di sana, tidak enak di sini. Ini tidak mudah, tapi niat baik sudah kita dorong," ucap Erick.
Erick meminta para direktur utama BUMN juga harus mendukung hal ini agar para pegawai Kementerian BUMN bisa merasakan manfaat dari transformasi BUMN. Erick menyampaikan upaya transformasi Kementerian BUMN juga memerlukan dukungan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Erick menyebut Kementerian BUMN acapkali kerap disamakan dengan kementerian lain. Padahal, Kementerian BUMN memiliki perbedaan yang cukup signifikan lantaran mengurus korporasi.
"Itu kenapa kita dorong yang namanya UU BUMN, saya sudah tugaskan wamen bicara dengan Menpan-RB Azwar Anas yang cara berpikir sangat maju, insyaAllah mendukung bahwa kementerian ini unik," kata Erick.