PT Adaro Energy Indonesia Tbk menghentikan pelaksanaan pembelian kembali saham atau buyback tahap pertama.
Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy Indonesia Tbk Mahardika Putranto mengatakan, penghentian pelaksanaan pembelian kembali saham tahap pertama terhitung sejak 11 Mei 2023.
“Penghentian pelaksanaan pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh perseroan dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (12/5).
Adapun pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diadakan 11 Mei 2023, emiten dengan kode saham ADRO ini telah memperoleh persetujuan pemegang saham atas rencana pembelian kembali saham dengan ketentuan peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Mengacu pada keterbukaan informasi yang telah dilakukan perseroan pada tanggal 14 Februari 2023, saat ini perseroan sedang dalam periode pembelian kembali saham berdasarkan POJK 2/2013. Dengan jangka waktu pembelian kembali saham paling lama tiga bulan sejak 15 Februari 2023 sampai 15 Mei 2023.
"Periode pembelian kembali saham perseroan berdasarkan POJK 30/2017 akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 18 bulan terhitung setelah persetujuan RUPST perseroan, yaitu sejak tanggal 12 Mei 2023," katanya.
Dia mengatakan, keputusan ini tidak berdampak atas pengakhiran periode pembelian kembali saham terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.
Terkait kinerja, emiten pertambangan batu bara ini mengantongi laba bersih US$ 458,04 juta atau sekitar Rp 6,69 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.622 per dolar AS pada kuartal pertama 2023. Perolehan laba bersih tersebut naik 14,49% dari sebelumnya US$ 400,07 juta atau sebesar Rp 5,84 triliun. Kenaikan laba bersih Adaro turut mengerek nilai laba per saham dasar menjadi US$ 0,014 dari US$ 0,012.