PT United Tractors Tbk (UNTR) menandatangani perjanjian penyertaan modal atau share subscription agreement (SSA) untuk melakukan pengambilalihan 19,99% kepemilikan saham di Nickel Industries Limited (NIC). NIC merupakan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Australia, Australian Securities Exchange Ltd (ASX).
Transaksi dilakukan melalui anak usaha emiten dengan kode saham UNTR tersebut yakni PT Danusa Tambang Nusantara.
Berdasarkan SSA, NIC akan menerbitkan 857 juta saham biasa baru kepada perseroan dengan harga US$ 1,1 per saham dengan total investasi perseroan sebesar US$ 943 juta.
“Penyelesaian transaksi ini tergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu, termasuk persetujuan dari pemegang saham NIC berdasarkan peraturan pencatatan ASX,” ujar manajemen dalam keterangan resminya, Jumat (9/6).
NIC adalah perusahaan di bidang pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama yang berlokasi di dalam atau dekat dengan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi dan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera.
NIC memiliki 80% saham di PT Hengjaya Mineralindo, perusahaan tambang nikel yang merupakan salah satu pemasok terbesar bijih limonit dan saprolit high grade ke IMIP.
Selain itu, NIC memiliki saham mayoritas pada dan mengoperasikan dua belas lines rotary kiln electric furnace.
Presiden Direktur PT United Tractors Tbk Frans Kesuma mengatakan bahwa akuisisi strategis saham minoritas di Nickel Industries merupakan langkah penting dalam diversifikasi bisnis.
“Langkah ini akan membangun strategi nikel terintegrasi dan ekspansi grup kami dalam rantai pasok kendaraan listrik," ujar Frans.
PT Danusa Tambang Nusantara juga telah menandatangani perjanjian tidak mengikat untuk berpartisipasi dalam investasi langsung pada pembangunan fasilitas pengolahan HPAL NIC yang akan datang.
Keputusan PT Danusa Tambang Nusantara untuk melakukan investasi tersebut bergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu dan penyelesaian uji tuntas yang dapat diterima perseroan.
“Investasi ini sejalan dengan salah satu aspirasi keberlanjutan perseroan, yaitu mengembangkan dan mencapai portofolio bisnis yang tangguh dan berkelanjutan, terutama di sektor non batu bara,” katanya.
Penyelesaian transaksi tidak bergantung pada dilaksanakannya investasi oleh PT Danusa Tambang Nusantara berdasarkan collaboration agreement.