PT Garuda Indonesia Tbk membantah adanya kebijakan larangan pramugari untuk menggunakan hijab. Namun demikian, pramugari berhijab tidak akan ditugaskan di penerbangan yang menyediakan alkohol.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan kebijakan tersebut sebagai dukungan bagi pramugari yang menggunakan hijab. Pasalnya, sejumlah penerbangan international Garuda Indonesia menyediakan minuman beralkohol.
“Tentu saja kami ingin memastikan bahwa keputusan mereka untuk berhijab juga kami dukung secara akidah sehingga tidak akan kami terbangkan di penerbangan-penerbangan yang menyediakan alkohol,” ujar Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat atau RDP dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (13/6).
Dia mengatakan, pramugari yang berhijab sudah bisa ditemukan di penerbangan domestik serta umrah dan haji. “Bisa dilihat di penerbangan domestik kami dan beberapa penerbangan internasional yang tidak menyediakan alkohol salah satunya tentu penerbangan umroh dan haji,” ujar Irfan.
Pada RDP Desember 2022, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Andre Rosiade, meminta Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) untuk mengevaluasi kembali aturan berhijab bagi awak kabin maskapai tersebut.
Andre mengatakan, larangan berjilbab tersebut perlu dievaluasi kembali mengingat Indonesia adalah negara dengan mayoritas agama Islam.
Menanggapi penjelasan Irfan, Andre ucapkan terima kasih telah mengeksekusi kebijakan penggunaan hijab.
"Saya mengucapkan terima kasih. Jadi umat Islam bia melaksanakan keyakinan dalam beribadah," ujar Andre.
Garuda Indonesia Masuk Perusahaan Terbaik Dunia
Garuda Indonesia masuk dalam daftar perusahaan terbaik dunia versi Forbes melalui laporan bertajuk The Global 2000. Selain Garuda Indonesia, terdapat tujuh perusahaan asal Indonesia lain yang masuk dalam daftar tersebut. Mayoritas adalah Badan Usaha Milik Negara alias BUMN.
Setengah dari jumlah perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar perusahaan terbaik dunia menurut Forbes tersebut berasal dari sektor perbankan. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI paling unggul di Indonesia dengan menempati peringkat ke-307.
Tiga bank lainnya PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk, masing-masing menempati peringkat ke-418, 462, dan 930.
Kemudian, ada perusahaan telekomunikasi PT Telkom Indonesia Tbk yang menduduki peringkat ke-787. Dua perusahaan lainnya bergerak di bidang pertambangan, yakni PT Bayan Resources Tbk dan PT Adaro Energy Tbk yang menempati urutan ke-983 dan ke ke-1.393.
Sementara di urutan terbawah perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar perusahaan top global tersebut adalah PT Garuda Indonesia Tbk yang menempati peringkat ke-1.572.
Forbes Global 2000 memberi peringkat perusahaan terbesar di dunia menggunakan empat metrik, di antaranya penjualan, laba, aset, dan nilai pasar. Perusahaan-perusahaan dalam daftar tersebut menghasilkan penjualan U$50,8 triliun, laba U$4,4 triliun, aset U$231 triliun, dan nilai pasar US$74 triliun.
Berikut 8 perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam Forbes Global 2000 berdasarkan besaran laba bersihnya pada 2022, seperti tertera dalam grafik.