DPR Restui 4 BUMN Raih Tambahan PMN Rp 5,7 Triliun, Termasuk InJourney
Komisi VI DPR RI merestui penyaluran penyertaan modal negara atau PMN untuk empat BUMN sebesar Rp 5,7 triliun. Dana PMN yang bersumber dari cadangan investasi APBN 2023 itu akan segera disalurkan pada tahun ini.
"Komisi VI DPR menyetujui usulan penyertaan modal negara sebesar Rp 5,7 triliun," kata Wakil Ketua Komisi BUMN, Mohamad Hekal saat membacakan poin pertama kesimpulan rapat dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR Jakarta, Kamis (15/6).
Adapun empat BUMN yang mendapatkan PMN adalah:
1. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau IFG Life senilai Rp 3 triliun
Erick mengatakan, PMN tersebut dalam rangka penyelesaian pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya. Dia menilai, pendanaan tersebut bisa menyelesaian restrukturisasi polis Jiwasraya melalui IFG Life yang sempat tertunda beberapa waktu sejak 2006.
"Pada periode ini bisa diselesaikan secara baik dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang dirugikan selama ini," kata Erick.
2. PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney sebesar Rp 1,19 triliun
Dana PMN tersebut diberikan dalam rangka pembangunan infrastruktur Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika dan Sanur. Erick mengatakan, alokasi modal untuk InJourney diperlukan untuk menutup arus kas perusahaan yang sempat berada di posisi minus pada saat Pandemi Covid-19.
3. PT Reasuransi Indonesia Utama senilai Rp 1 triliun
Dana PMN akan digunakan dalam rangka mitigasi risiko perusahaan reasuransi dalam negeri. Insentif negara untuk BUMN reasuransi ini akan digunakan untuk penyegaran perusahaan agar mampu bertahap pada industri asuransi di dalam negeri.
4. Holding BUMN pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food senilai Rp 500 miliar
Dana PMN ini untuk investasi dan penguatan modal kerja. Menurut Erick, suntikan modal untuk ID Food diperlukan untuk memperkuat ketahanan pangan seiring kondisi impor beberapa bahan pokok makin tinggi sejak 10 tahun terakhir.
"Sehingga harus ada intervensi pemerintah," kata Erick.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengusulkan Penyertaan Modal Negara tunai sebesar Rp57,96 triliun untuk 2024 dan PMN nontunai Rp673 miliar. Berikut 10 BUMN yang diajukan mendapatkan PMN pada 2024, seperti tertera dalam grafik.