PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Tbk (PGEO) dikabarkan akan menunda rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada tahun ini.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan penundaan rencana aksi korporasi ini mempertimbangkan momentum pasar masih belum tepat dan harga minyak dunia yang sedang jatuh.
"Kami akan fokus pada perbaikan operasional," ucap Kartika, mengutip Reuters, Kamis (27/7).
Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan entitas anak dari PT Pertamina (Persero) yang bergerak di industri hulu migas. PHE, menurut sumber Reuters, perusahaan menargetkan dapat meraih dana IPO setidaknya Rp 20 triliun rupiah ($1,33 miliar).
Adapun, mantan Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury, pernah mengatakan PHE kemungkinan akan melakukan IPO pada Agustus atau September, sebelum dia pindah ke jabatan Wakil Menteri Luar Negeri.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga saat ini pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai rencana IPO PHE.
“Kami menunggu perkembangan dari PHE mengenai perubahan-perubahan tertentu,” ujar Nyoman Yetna pada wartawan di Gedung BEI Jakarta, Senin (24/7).
Nyoman juga mengatakan PHE sudah terdaftar dalam calon emiten yang akan melantai di bursa tahun ini. Bahkan dokumen terkait pencatatan saham PHE sudah diterima oleh BEI.
“Tapi kami belum menerima surat sampai saat ini, kalau dokumen sudah kami terima,” ujar Nyoman.