MUFG Bank Ltd (MUFG) menyepakati Sustainability-Linked Loan (SLL) senilai US$ 404 juta atau setara Rp 6,2 triliun untuk pengembangan dua pusat data (data center) di Jakarta, Indonesia.

Data center ini dikembangkan oleh PT Graha Teknologi Nusantara, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh EdgeConneX.

Head of Project Finance for Asia di MUFG Shiv Sivarajah mengatakan, digitalisasi merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan data center adalah salah satu infrastruktur penting yang mendukung tren ini

"Kesepakatan ini merupakan bukti kemampuan MUFG dalam memberikan solusi pembiayaan sesuai dengan kebutuhan, terutama untuk klien yang bergerak dalam bidang infrastruktur digital, termasuk dalam hal menyelaraskan sustainability goals yang relevan dan ambisius,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (14/9).

MUFG merupakan salah satu dari empat Mandated Lead Arrangers, yang bertindak sebagai Account Bank, Facility Agent, Security Agent, dan Hedging Bank untuk transaksi ini.

Peran utama yang dilakukan oleh MUFG dalam transaksi ini menegaskan peran posisi MUFG sebagai pemimpin pasar dalam pembiayaan proyek dan kemampuannya pada sektor infrastruktur digital. Transaksi ini merupakan yang kedua kalinya bagi MUFG dalam hal proyek pembiayaan greenfield data center di APAC pada tahun ini.

Pembiayaan ini merupakan pemberian fasilitas SLL pertama bagi data center di Indonesia, menjadikannya tonggak penting terkait pembiayaan berkelanjutan di Indonesia.

“Tingginya konsumsi energi dari data center, membuat perusahaan berfokus pada efisiensi konsumsi energi dengan memanfaatkan energi terbarukan. Proyek ini juga memasukkan lost time injury rate sebagai KPI untuk mendukung standar keselamatan kerja yang lebih tinggi, di mana sangat relevan di negara-negara berkembang,” ujar Shiv.

Sementara MUFG telah secara terbuka berkomitmen untuk menginvestasikan total kumulatif JPY 35 triliun ke dalam pembiayaan terkait sustainability secara global pada tahun 2030. Di mana lebih dari 70% dari target ini atau JPY24,6 triliun telah tercapai. MUFG juga mengumumkan komitmennya untuk mencapai emisi nol bersih dalam portofolio keuangannya pada tahun 2050 dan operasionalnya sendiri pada tahun 2030.

MUFG juga memimpin jalur kerja pembiayaan dan terlibat dalam Net Zero Banking Alliance yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menggalang lembaga keuangan global dalam mendukung emisi karbon nol bersih.

“MUFG juga menerbitkan transition whitepaper yang membagikan strategi iklim Jepang, bagaimana MUFG dapat berfungsi sebagai blueprint bagi carbon neutrality ambitions di Asia Tenggara, dan memajukan transisi nol bersih secara global,” tambah Shiv.