PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dipastikan akan membagikan dividen interim 2023. Namun besaran pembagian dividen interim itu masih dibahas oleh jajaran direksi yang nantinya akan disetujui dewan komisaris.
“Belum dipublikasi. Masih bahas intern, belum final. Pasti (beri dividen),” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja kepada Katadata.co.id, Selasa (24/10).
Pada akhir tahun lalu, BCA tercatat membagikan dividen interim setara Rp 35 per saham. Perseroan membagikan dividen interim 2022 itu mempertimbangan data keuangan per 30 September 2022.
Kala itu, BCA mencatat laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 28,95 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 190,91 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp 212,09 triliun. Tanggal pembayaran dividen yakni 20 Desember 2022.
Sedangkan pada kuartal tiga 2023, BCA dan entitas anak mencatatkan pertumbuhan laba bersih 25,8% secara tahunan, mencapai Rp 36,4 triliun. Naiknya laba didorong pertumbuhan oleh pertumbuhan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
BCA turut membukukan peningkatan total kredit sebesar 12,3% secara tahunan per September 2023. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,2% menjadi Rp 1.089 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,2% menjadi Rp 1.381 triliun. Solidnya pendanaan dana murah atau CASA sejalan dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi serta pertumbuhan basis nasabah secara konsisten.
Pada sembilan bulan pertama tahun 2023, total volume transaksi BCA naik 26,8% mencapai 22 miliar transaksi. Kanal mobile banking mencatat kenaikan volume transaksi tertinggi, tumbuh sebesar 43,4%. Sementara jumlah rekening nasabah mencapai 38,8 juta per September 2023 atau naik sebesar 17,1%.