Emiten konstruksi Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) akan melakukan peninjauan jika ingin melaksanakan pencatatan sahamnya kembali atau relisting di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama META Muhammad Ramdani Basri mengatakan akan melihat peluang tersebut dan menjadi sebuah masukan untuk perusahaan.
"Kami akan pikirkan dan bisa menjadi masukan untuk manajemen. Ini ide bagus kami akan lihat nanti kedepan," kata Ramdani dalam paparan publik Nusantara Infrastructure secara virtual, Kamis (23/11).
Ramdani menjelaskan kemungkinan langkah ini akan diambil jika perusahaan benar-benar membutuhkan untuk kembali melantai di bursa. Namun demikian, saat ini perusahaan tengah fokus untuk rencana korporasi yang saat ini akan dilakukan yaitu voluntary delisting atau penghapusan perusahaan dari bursa secara sukarela.
Dalam penjelasannya, Ramdani mengumumkan jika perusahaan akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Desember 2023 mendatang.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan jika saat ini perusahaan sedang berkembang sangat pesat seiring dengan proyek-proyek yang dikerjakan perusahaan. Proyek-proyek ini tergolong besar, sehingga perusahaan akan membutuhkan penambahan modal.
"Kami tidak mau merugikan para pemegang saham publik untuk itu kami go private," sebutnya.
Sebelumnya, META berencana untuk mengakuisisi ruas tol milik PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Direktur META Danni Hassan mengatakan, akuisisi menjadi salah satu strategi pertumbuhan perusahaan. Dia menjelaskan akan memiliki 40% kepemilikan setelah akuisisi ruas tol milik BUMN karya tersebut.
"Pertama kami lihat yaitu batas nilai tertentu minimal 40%. Kalau di Waskita ada yang masuk, perusahaan akan mengeksplornya," kata Danni, dalam paparan publik insidentil, Selasa (10/10)
Selain itu dia menyebut, jika Nusantara Infrastructue hanya melakukan akuisisi terhadap perusahaan yang dapat memberi dampak bagi kinerja keuangan perseroan.