Emiten distributor bahan bakar minyak (BBM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melakukan pengembangan proyek LNG atau gas alam cair di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate atau KEK JIIPE di Gresik, Jawa Timur.
Pengembangan proyek ini dilakukan bersama dengan BP Gas dan Power Investments Limited. Proyek ini rencananya mulai beroperasi sekitar tahun 2027, bertepatan dengan dimulainya banyak proyek yang membutuhkan konsumsi gas yang signifikan di JIIPE.
Sekretaris Perusahaan AKR Corporindo, Suresh Vembu, mengatakan proyek ini dirancang dengan tujuan untuk menyediakan pasokan gas bagi para penyewa di kawasan JIIPE. "Serta memiliki potensi kelebihan kapasitas yang dapat digunakan untuk memasok jaringan pipa gas yang sudah terbangun di Jawa Timur," kata Suresh, dalam keterangan resmi, Rabu (6/12).
AKRA mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,71 triliun pada kuartal ketiga 2023. Laba perusahaan naik 9,35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,56 triliun.
Melansir laporan keuangannya, pendapatan perusahaan justru turun 13,4% menjadi Rp 29,76 triliun pada sembilan bulan tahun 2023, dari sebelumnya Rp 34,37 triliun.
Sementara saham AKRA terpantau mengalami koreksi 0,36% ke level Rp 1.400 per saham dari posisi penutupan Selasa kemarin Rp 1.405 per saham dengan nilai transaksi senilai Rp 34,73 miliar.
Pada awal perdagangan hari ini, saham AKR Corporindo sempat menyentuh zona hijau dengan level Rp 1.410 per saham sebagai level tertinggi. Namun saham AKRA tidak dapat mempertahankan penguatannya hingga tergelincir ke level Rp 1.380 per saham sebagai level terendah.