PGE Dapat Pendanaan JICA Rp 2,4 Triliun Garap PLTP Lumut Balai Unit 2

Pertamina Geothermal Energy
Area panas bumi milik Pertamina Geothermal Energy (PGE).
20/12/2023, 15.32 WIB

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk atau PGE mendapatkan pendanaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar US$155 juta atau senilai Rp 2,40 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.513 per dolar AS untuk mengembangkan potensi panas bumi di Indonesia.

Pengembangan potensi panas bumi tersebut melalui ground breaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan pada Selasa (19/12) kemarin. Pembangunan itu akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW sehingga total panas bumi di wilayah tersebut menjadi 110 MW. 

Demi mengembangkan proyek Lumut Balai Unit 2, Pertamina Geothermal Energy bekerja sama dengan tiga perusahaan dari Jepang, China, dan Indonesia, yaitu Mitsubishi Corporation, SEPCO III Electric Power Construction Co, Ltd. (SEPCO III), dan PT Wijaya Karya Tbk.

Direktur Utama PGEO Julfi Hadi mengatakan bahwa proyek Lumut Balai Unit 2 merupakan bentuk langkah konkrit PGEP untuk menjadi 1 Gigawatt (GW) company. Ia menyebut  proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional berdasarkan Perpres Nomor 3 Tahun 2016 dan Permen ESDM Nomor 40 Tahun 2014. 

Dengan dilaksanakannya groundbreaking, lanjut Jufli, maka Pertamina Geothermal Energy akan mengakselerasi pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 ke tahap selanjutnya. Lebih lanjut Julfi menyampaikan proyek ini ditargetkan akan beroperasi pada akhir 2024. 

“Setelah groundbreaking kami akan akselerasi ke tahap desain engineering, pengeboran pondasi Fluid Collection and Reinjection System (FCRS) serta persiapan jalur transmisi,” kata Julfi dalam keterangan resmi dikutip Rabu (20/12). 

Di samping itu, PLTP Lumut Balai Unit 2 memiliki potensi pengurangan emisi hingga 581.784 tCO2eq/tahun. Dengan demikian hal itu menjadi langkah PGEO demi mendukung pemerintah mencapai target bauran energi nasional sebesar 23% pada 2025, serta net zero emission 2060.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengapresiasi milestone Pertamina Geothermal Energy yang terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia. 

“Kami optimis ke depannya Pertamina Geothermal Energy mampu mendorong tumbuhnya ekosistem hijau secara global maupun di Indonesia,” kata Nicke.

Selain Lumut Balai Unit 2, Pertamina Geothermal Energy juga tengah mengembangkan proyek panas bumi lainnya guna mencapai visi untuk menjadi 1 GW company dalam dua tahun mendatang. Proyek tersebut antara lain Hululais (Unit 1 dan 2) sebesar 110 MW serta optimalisasi teknologi binary di area-area existing.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila