PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 14 Maret 2024. Salah satu agenda ini akan menentukan penggunaan laba bersih sebagai dividen.
Berdasarkan pengumuman RUPST yang disampaikan manajemen BCA di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat enam agenda yang akan dibahas dalam rapat tersebut.
Agenda pertama, persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan. Kedua, persetujuan penggunaan laba bersih tahun buku 2023. Ketiga, Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan untuk tahun buku 2024 serta tantiem untuk tahun buku 2023 kepada anggota direksi dan dewan komisaris perseroan.
Keempat, persetujuan penunjukkan akuntan publik dan/atau kantor akuntan publik. Kelima, pemberian kuasa dan wewenang kepada direksi untuk membayar dividen interim/sementara untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024. Terakhir, persetujuan atas perubahan recovery plan perusahaan.
Untuk diketahui, sampai dengan akhir tahun 2023, bank bersandi BBCA ini membukukan laba bersih Rp 48,6 triliun, naik 19,4% secara tahunan. Kenaikan ini ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Tahun lalu, perusahaan tercatat menyalurkan kredit Rp 810,4 triliun, naik 13,9% secara tahunan. Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman. Rasio loan at risk (LAR) membaik ke 6,9% per akhir 2023. Hal ini jika dibandingkan 10,4% pada 2022 lalu.
Sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di level 1,9% pada 2023. Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 6,0% secara tahunan mencapai Rp 1.102 triliun. Total aset BCA sebesar 7,1% secara tahunan menjadi Rp 1.408 triliun.
Pada Kamis ini (15/2), harga saham BBCA terpantau naik 1,54% ke level Rp 9.875 per lembarnya dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 1.217 triliun.