PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yaitu US$ 441,02 juta, setara Rp 6,93 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.719 sepanjang tahun 2023. Laba ADMR naik 32,75% jika dibandingkan periode 2022 yaitu US$ 332,21 juta.
Sejalan dengan peningkatan laba, pendapatan Adaro Minerals Indonesia tercatat US$ 1,08 miliar, atau Rp 17,07 triliun, lebih tinggi 19,58% jika dibandingkan tahun sebelumnya US$ 908,14 juta.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan batu bara ke pihak berelasi menopang pendapatan usaha ADMR sebesar US$ 484,13 juta, dari sebelum US$ 556,42 juta. Walaupun penjualan batu bara ke pihak berelasi turun 12,99%, namun masih tinggi jika dibandingkan dengan perolehan dari jasa ke pihak berelasi yakni US$ 1,95 juta. Jika diakumulasikan, total pendapatan dari pihak berelasi yakni US k$ 486,09 juta.
Di sisi lain, pendapatan batu bara dari pihak ketiga justru lebih besar dengan mengasilkan US$ 599,86 juta. Perolehan ini naik 71,87% sepanjang 2023 dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama US$ 349,01 juta.
Adaro Minerals Indonesia mencatatkan beban pokok pendapatan dengan total US$ 502,75 juta, dari sebelum US$ 373,33 juta. Beban pokok pendapatan terbanyak berasal dari beban royalti pemerintah US$ 158,23 juta. Kedua berasal dari beban jasa pertambangan senilai US$ 149 juta dan beban pengangkutan serta bongkar muat sejumlah US$ 116,58 juta.
Menelisik laporan keuangan perusahaan, ADMR memiliki beban usaha Rp 8,83 juta per 2023. Beban turun 88,15% dari 2022 senilai US$ 74,62 juta. Hal ini dikarenakan adanya pembalikan untuk pembayaran penetapan pemerintah US$ 27,4 juta.
Total ekuitas Adaro Minerals Indonesia tercatat US$ 1,03 miliar, setara Rp 116,45 triliun. Ekuitas perusahaan meningkat 31,77% dibadingkan periode 2022 senilai US$ 569,3 juta. Kemudian liabilitas ADMR sebesar US$ 657,37 juta, atau Rp 10,33 triliun. Jika dibandingkan dari 2022 yaitu US$ 717,31 juta, liabilitas turun 8,35%.
Adaro Minerals Indonesia mencatatkan total asetnya US$ 1,69 miliar, setara Rp 26,65 triliun. Asetnya meningkat 31,77% di 2023 dibandingkan 2022 aset perusahaan sebesar US$ 1,28 miliar.