Sido Muncul Beri Bocoran Rencana Pembagian Dividen, Ini Besarannya

Katadata
Berbagai jenis jamu produksi PT Sido Muncul.
15/3/2024, 16.24 WIB

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) membeberkan rencana pembagian dividen final tahun buku 2023. 

Investor Relation Manager SIDO, Stephanie Setiawan mengatakan perusahaan telah membagikan dividen interim pada November 2023 lalu sekitar Rp 12,6 per saham atau Rp 370 miliar, dengan rasio payout sekitar 84-85%. 

Dengan demikian, kata Stephanie, keputusan dividen tahun buku 2023 akan diambil pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mendatang. Ia menegaskan perusahaan akan tetap mempertahankan payout ratio di atas 85%. 

“Jadi untuk final dividen nanti akan diputuskan ketika RUPS tapi dari sisi rasio payout-nya kita akan tetap jaga di atas 85%,” kata Stephanie, dalam kanal Youtube Mirae Asset Sekuritas, dikutip Jumat (15/3). 

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPST perseroan semula diselenggarakan pada Rabu, 3 April 2024 di Semarang, tetapi ditunda hingga waktu yang akan ditentukan. Perseroan juga tetap memperhatikan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 

Berdasarkan laporan keuangannya, sepanjang 2023, kinerja SIDO tercatat kurang impresif setelah mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk selama tahun 2023 turun 13,95% menjadi Rp 950,64 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,10 triliun. 

Tak hanya itu, pendapatan penjualan SIDO juga turun 7,75% menjadi Rp 3,56 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,86 triliun. Beban pokok penjualan juga mengalami penurunan menjadi Rp 1,54 triliun pada tahun 2023, dibandingkan dengan Rp 1,69 triliun pada 2022. 

Dengan demikian, total aset perseroan per 31 Desember tercatat Rp 3,89 triliun, turun dari posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp 4,08 triliun. Rincian lainnya, total aset lancar turun menjadi Rp 2,06 triliun dari Rp 2,19 triliun, sementara aset tidak lancar turun menjadi Rp 1,82 triliun dari sebelumnya Rp 1,88 triliun.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila