Perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) dihentikan sementara atau disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai Rabu (20/3). 

Merujuk data BEI, saham Pelat Timah Nusantara atau Latinusa dalam sepekan terakhir ini meningkat 45,35%. Sedangkan pada sebulan ini sahamnya melesat 134,96% ke level Rp 625 per saham. Nilai kapitalisasi pasarnya terangkat menjadi Rp 1,58 triliun. 

Presiden Direktur Pelat Timah Nusantara, Jetrinaldi mengatakan bahwa votalitas dan aktivitas pergerakan harga saham perseroan merupakan mekanisme dari pasar dan diluar kendali perseroan. Lebih lanjut, direksi dan komisaris perseroan tak mengetahui dan membaca informasi yang beredar terkait rumotr tentang perseroan maupun terhadap jajaran direksi dan komisaris.

“Adapun atas semua informasi material telah disampaikan oleh perseroan kepada pemegang saham atau masyarakat melalui keterbukaan informasi,” kata Jetrinaldi dalam paparan publik insidentil secara virtual, Kamis (21/3). 

Sebelumnya BEI telah dua kali mensuspensi saham NIKL pada Maret ini, yakni 18 Maret 2024 dan 20 Maret 2024. Langkah itu seiring peningkatkan harga saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila