Bank Mega Syariah Incar Pembiayaan dan DPK di Segmen Retail

Bank Mega Syariah
Bank Mega Syariah
27/3/2024, 08.57 WIB

Seiring dengan pertumbuhan industri, Bank Mega Syariah optimistis mampu mencatatkan kinerja positif pada tahun 2024. Salah satu strateginya dengan fokus mengembangkan bisnis di segmen retail.

Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo mengatakan segmen retail memiliki potensi pasar yang besar seiring dengan tren gaya hidup masyarakat yang semakin mengarah ke halal lifestyle.

"Bank Mega Syariah fokus pada layanan berbasis ritel dan memperkuat jaringan atau cabang-cabang untuk mengembangkan bisnis ritel tersebut, baik dengan pengembangan Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan konsumer, maupun business banking," kata Yuwono dalam keterangan resmi dikutip Rabu (27/3).

Dia mengatakan, saat ini inovasi produk dan layanan Bank Mega Syariah tidak kalah menarik dengan produk perbankan konvensional. Dengan target pasar yang mencakup islamic ecosystem dan ekosistem CT Corp, perusahaa yakin mampu menggarap segmen retail dengan lebih optimal.

Perusahaan juga menggenjot dana pihak ketiga (DPK) dengan meluncurkan program Berkah Berlimpah Mega Syariah (BBM), yang merupakan program poin berkah berhadiah yang diperuntukkan bagi nasabah yang terdaftar sebagai pengguna Aplikasi M-Syariah.

Nasabah berkesempatan mendapatkan beragam hadiah menarik yang diundi setiap kuartal mulai dari voucher umrah/perjalanan senilai Rp 30 juta, logam mulia 5 gram, voucher gadget senilai Rp 20 juta, hingga grand prize Mobil Hyundai Ioniq 5 dan ratusan hadiah lainnya.

Bank Mega Fokus pada Tabungan Haji

Selain BBM, Bank Mega Syariah juga fokus pada Tabungan Haji yang mendukung masyarakat dalam melakukan perencanaan haji dengan setoran awal yang ringan. “Pada 2023, total nasabah tabungan haji mengalami peningkatan 103% dari 2022. Sementara tabungan haji hingga akhir tahun ditargetkan tumbuh 64% secara tahunan,” ujar Yuwono.

Bank Mega Syariah juga ditunjuk sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPSBPIH) untuk program haji khusus atau (ONH Plus). Tercatat total nasabah tabungan haji plus meningkat lebih dari 800% pada periode Januari - Maret 2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahunse belumnya.

Yuwono menambahkan, bahwa inovasi fitur dan layanan digital juga senantiasa dilakukan melalui peningkatan layanan teknologi mobile banking M-Syariah. Sejak diluncurkan pada 2021, pengguna aplikasi M-Syariah naik 98% yoy pada 2023.

"Sejalan dengan pertumbuhan pengguna, transaksi nasabah di M-Syariah juga mengalami peningkatan yang signifikan, mencapai 50% dari tahun 2022 ke 2023," ujar Yowono.

Yuwono mengungkapkan, fitur-fitur yang paling banyak digunakan di mobile banking M-Syariah pada tahun 2023 antara lain menu transfer, isi ulang e-Wallet, pembelian pulsa dan paket data, QRIS, serta pembelian dan pembayaran listrik.

Dorong Kinerja Pembiayaan Konsumer

Dari sisi penyaluran pembiayaan, Bank Mega Syariah juga menggarap pembiayaan di segmen konsumer dan business banking. Dengan menghadirkan produk pembiayaan konsumer seperti Flexi Home yaituPembiayaan Kepemilikan Properti dan Flexi Sejahtera yaitu pembiayaan rumah bersubsidi.

Produk lainnya adalah Flexi Mitra, produk pembiayaan tanpa agunan, khusus untuk para pegawai dari perusahaan-perusahaan yang telah bekerja sama dengan Bank Mega Syariah.  Flexi Home menjadi produk yang memiliki kontribusi terbesar pada 2023 yaitu lebih dari 47% dari total pembiayaan konsumer di 2022.

Menurut Yuwono, pertumbuhan pembiayaan konsumer pada kuartal 1 tahun 2024  naik lebih dari 16% dibandingkan periode yang sama pada 2023. Dia berharap, pembiayaan konsumer dapat tumbuh lebih dari 30%di 2024 ini.

Bank Mega Syariah memperluas cakupan layanan cashless melalui kartu pembiayaan (kartu kredit syariah). Syariah Card yang dapat digunakan di seluruh merchant dalam dan luar negeri yang berlogo Visa. Terdapat fitur cashback hingga satu juta rupiah untuk transaksi di negara Arab Saudi, Turki, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Kantongi Laba Rp 238,72 Miliar di 2023

Bank Mega Syariah menargetkan dalam lima tahun akan menerbitkan sebanyak 500.000 Syariah Card. Selain pembiayaan konsumer, pembiayaan di segmen business banking juga menjadi fokus Bank Mega Syariah.

Adapun segmen bisnis business banking yang mencakup pembiayaan UKM dan non UKM dengan pengajuanpembiayaan hingga Rp 50 miliar dengan tetap memperhatikan kualitas bisnis usaha calon nasabah.

Menurut Yuwono, sektor bisnis yang saat ini banyak diajukan oleh nasabah di segmen business banking di antaranya sektor pendidikan, kesehatan, diikuti dengan sektor perdagangan, konstruksi, dan jasa lainnya.

Tercatat pertumbuhan volume pembiayaan business banking  mencapai lebih dari 13% dari 2022 ke 2023. “Untuk meningkatkan volume pembiayaan, kami memaksimalkan kekuatan cabang dengan melihat potensi unggulan sektor bisnis di setiap wilayah,” ujar Yuwono.

Sementara itu, sejumlah produk dan layanan yang akan segera diluncurkan pada 2024 antara lain Reksadana, Priority Banking dan Cash Waqf Linked Deposit (CWLD). Secara kinerja, Bank Mega Syariah mencatatkan hasil yang positif pada tahun 2023.

Sepanjang tahun lalu, Bank Mega Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 238,72 miliar tumbuh sebesar 2,77% yoy. Pertumbuhan laba ini didorong oleh kinerja pendapatan dari penyaluran dana yang tumbuh mencapai 31% yoy mencapai total Rp 1,21 triliun dari Rp 920,53 miliar pada 2022.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari