Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mendapat angin segar imbas proses diskusi finalisasi divestasi dengan calon mitra strategis kepada PT Jasamarga Transjawa Tol atau JTT.
Investment Analyst Stockbit Arvin Lienardi mengatakan pernyataan dari Jasa Marga memberikan sinyal positif akan perkembangan divestasi meski mundur dari target awal realisasi divestasi yang dijadwalkan pada kuartal empat 2023 sampai kuartal pertama 2024.
Sekretaris Perusahaan JSMR, Lisye Octaviani sebelumnya menyatakan diskusi dengan investor strategis terkait divestasi terus berjalan. Aksi korporasi ini ditargetkan rampung pada semester pertama 2024.
"Divestasi ini dapat berdampak positif untuk fundamental Jasa Marga, sebab perolehan dana segar dapat digunakan untuk membiayai proyek tol baru tanpa harus menambah porsi utang," kata Investment Analyst Stockbit Arvin Lienardi dalam risetnya, Rabu (27/3).
Selain itu juga JSMR sendiri akan tetap menjadi pengendali JTT jika divestasi 35% saham telah terealisasikan. Nilai divestasi US$750 juta untuk 35% saham JTT mengimplikasikan valuasi JTT sebesar US$ 2,1 miliar atau Rp 33,6 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.700. Arvin menyebut jika jumlah tersebut setara dengan 86% nilai kapitalisasi pasar saham Jasa Marga per penutupan perdagangan pada Selasa (26/3) ini.
Melansir perdagangan BEI pada Rabu (27/3), saham Jasa Marga turun 5,09% ke level 5.675 hingga pukul 15.50 WIB. Perdagangan Jasa Marga terus menguat sejak dibukanya perdagangan dengan level tertingginya di 5.700.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 9,81 juta dengan nilai transaksi Rp 55,32 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 3.263 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 41,19 triliun.
Mengutip Bloomberg, diinformasikan jika terdapat dua konsorsium yang dipimpin oleh sovereign wealth fund asal Singapura, GIC Private Limited dan Indonesia Investment Authority (INA) yang menjadi penawar akhir untuk mengakuisisi 35% tol milik Jasa Marga tersebut. "Masih ada pihak lain yang berminat dengan aset tersebut," kata sumber Bloomberg, (10/10/2023).
Didirikan pada 2017, Jasamarga Transjawa Tol mengoperasikan jaringan jalan tol di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, menurut situs web perusahaan. Induknya berencana listing Tol Transjawa di Jakarta pada 2023. Jasa Marga merupakan operator jalan tol pertama dan terbesar di Indonesia yang saat ini mengelola 35 konsesi jalan tol dengan total panjang jalan 1.809 kilometer.