PT Timah Tbk berencana menjalankan dua program strategis yang akan dijalankan pada tahun ini. Direktur Utama Timah Ahmad Dani Virsal mengatakan program ini terkait hilirisasi dan pemanfaatan logam tanah jarang yang merupakan mineral ikutan dari penambangan timah.
“Ada dua program strategis, pertama hilirisasi. Kami sudah membuat satu lagi produk hilirisasi timah berupa solder powder,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI pada Selasa (2/4).
Hilirisasi ini dilakukan melalui anak usaha mereka yakni PT Timah Industri di Cilegon yang sebelumnya telah menghasilkan produk hilir timah seperti tin chemical dan tin solder.
Selain pengembangan produk hilirisasi logam timah yang baru, Timah juga akan melakukan optimasi mineral ikutan timah berjenis zircon. “Kami juga memanfaatkan mineral ikutan berupa zirkon di kegiatan penambangan timah. ini juga kita akan monetize sebesar lebih kurang 944 ton pada tahun 2024,” ujarnya.
Dalam paparannya disebutkan, pemanfaatan mineral ikutan timah merupakan upaya menambah sumber pendapatan di luar bisnis utama.
Timah mengatakan, saat ini perusahaan plat merah ini memiliki stok mineral ikutan timah yang diperoleh dari proses penambangan timah. Mineral ikutan ini akan diolah kembali untuk memenuhi spesifikasi minimum penjualan mineral zirkon.
Mengenai mineral ikutan timah atau logam tanah jarang sebelumnya pernah dipaparkan pada Desember 2023. Timah sedang mengembangkan penelitian soal mineral ikutan timah, salah satunya adalah logam tanah jarang (LTJ).
SVP strategic Management, Research dan Business Development Daswir Syarif mengatakan setiap penambangan timah akan menghasilkan mineral ikutan seperti monasit, zirkon, ilmenite, dan beberapa mineral lainnya.
Daswir menyebut, penelitian mineral ikutan ini merupakan salah satu upaya transisi energi, dimana hasil mineral ikutan ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Langkah 2024
Selain dua program strategis di atas, PT Timah juga akan melakukan sejumlah rencana selama 2024 yang sebelumnya dikatakan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Fina Eliani.
Di tahun 2024 ini, perusahaan fokus pada peningkatan produksi melalui penambahan alat tambang dan pembukaan lokasi baru, strategi recovery plan dan program efisiensi berkelanjutan, manajemen optimis kinerja perseroan di tahun ini akan lebih baik sesuai dengan target.
Manajemen menyusun strategi dan kebijakan untuk menjaga kinerja Timah tetap berkelanjutan. Program-program peningkatan produksi sampai saat ini masih dilakukan seperti pembukaan lokasi baru, peningkatan kapasitas produksi tambang primer dari alat penambangan maupun alat pengolahan, dan memperbaharui IUP yang ada.
Lalu survei lokasi dan inventarisasi kepemilikan lahan untuk pembukaan tambang darat baru serta peningkatan recovery dengan melakukan upgrading kembali dari sisa hasil pengolahan sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kinerja. “Program efisiensi berkelanjutan baik dari hulu ke hilir pun terus diupayakan,” ucap Fina.
Bersama dengan upaya perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah Indonesia yang digencarkan oleh pemerintah ditengah terjadinya aktivitas penambangan tanpa izin, perseroan terus mendorong perbaikan tata kelola pertimahan.
“Kami akan gencar melakukan pengamanan aset dan penegakan aturan, serta kerja sama penambangan rakyat untuk mereduksi penambangan tanpa izin di wilayah konsesi pertambangan, serta konsisten dan berkomitmen dalam melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja operasi dan produksi,” kata Fina.