PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk kuartal pertama 2024 yaitu US$ 47,51 juta, setara Rp 769,29 miliar dengan asumsi kurs Rp 16.192. Laba perusahaan meningkat 1,16% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu US$ 46,96 juta.
Mengacu laporan keuangan perusahaan, raihan pendapatan Pertamina Geothermal Energy meningkat 0,68% menjadi US$ 103,31 juta, atau Rp 1,67 triliun di kuartal I 2024. Jika dibandingkan tahun sebelumnya perusahaan memperoleh pendapatan US$ 102,61 juta.
Pendapatan usaha PGEO disokong PT Indonesia Power dengan rincian dari PLTP Kamojang US$ 16,76 juta, Lahendong senilai US$ 10,12 juta, dan Ulubelu sejumlah US$ 11,03 juta.
Selanjutnya raihan pendapatan dari penjualan listrik kepada Perusahaan Listrik Negara atau PLN dari PLTP Ulubelu US$ 17,94 juta, PLTP Kamojang US$ 20,08 juta, Lahendong sejumlah US$ 10,56 juta, Lumut Balai senilai US$ 9,99 miliar, dan Karaha senilai US$ 2,2 juta.
Maka jika diakumulasikan, perolehan yang berasal dari penjualan operasi PGEO sendiri senilai US$ 98,77 juta. Sementara pendapatan dari pihak ketiga yaitu US$ 4,54 juta.
Pertamina Geothermal Energy juga mencatatkan beberapa beban di laporan kinerjanya sepanjang kuartal pertama 2024. Pertama, beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya dengan total US$ 43,73 juta, dari sebelum US$ 41,13 juta. Beban pokok pendapatan terbanyak berasal dari beban penyusutan hingga menyentuh US$ 27,79 juta, dibandingkan sebelum US$ 26,81 juta.
Kedua, beban keuangan perusahaan pelat merah ini tercatat US$ 5,59 juta, dari sebelum US$ 1,76 juta. Beban terbesar berasal dari bunga pinjaman jangka panjang US$ 5,57 juta dan bunga pinjaman jangka pendek US$ 1,76 juta.
Total ekuitas Pertamina Geothermal Energy tercatat US$ 2,02 miliar, setara Rp 116,45 triliun. Ekuitas perusahaan meningkat 2,73% dibadingkan periode Desember 2023 senilai US$ 1,97 miliar. Kemudian liabilitas PGEO sebesar US$ 964,81 juta, atau Rp 15,62 triliun. Jika dibandingkan dari Desember 2023 yaitu US$ 992,88 juta, liabilitas turun 2,82%.
PGEO mencatatkan total asetnya US$ 2,98 miliar, setara Rp 48,41 triliun. Asetnya meningkat 0,86% di kuartal I 2024 dibandingkan Desember 2023 aset perusahaan sebesar US$ 2,96 miliar.