Operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 2,16 triliun atau sekitar Rp 268,4 per saham. Pembayaran dividen tunai tersebut telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Indosat, Selasa (21/5) di Jakarta.
Besaran rasio pembagian dividen tersebut setara 48% dari perolehan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023. Sisa laba bersih sebesar Rp 2.34 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan.
“Dividen akan dibayarkan paling lambat 30 hari setelah diumumkannya ringkasan risalah rapat,” ungkap manajemen dalam keterangan resminya, Selasa (21/5).
Emiten bersandi ISAT ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,50 triliun pada sepanjang 2023. Laba Perolehan laba bersih tersebut turun 4,6% dibanding periode sama tahun 2022 senilai Rp 4,72 triliun.
Padahal pendapatan perusahaan meningkat sebesar 9,6% secara tahunan menjadi Rp 51,22 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh pendapatan selular sebesar 8,7% dibandingkan 2022 menjadi Rp 43,74 triliun. Segmen itu ditopang pendapatan data, jasa nilai tambah dan pendapatan interkoneksi yang diimbangi penurunan pendapatan telepon.
President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha mengatakan pencapaian kinerja yang positif ini tidak lepas dari hasil kontribusi para karyawan. Tak hanya itu, Indosat juga berkolaborasi dengan mitra strategis, pelanggan yang loyal, dan kepercayaan yang diberikan para pemegang saham.
“Dengan fokus pada inovasi teknologi dan pengembangan AI, kami siap memberikan nilai lebih kepada pemegang saham dan menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan,” kata Vikram.
Pada perdagangan Selasa ini, harga saham Indosat terpantau melemah 1,44% ke level Rp 10.250 setiap lembarnya. Bila dilihat sejak awal tahun, saham ISAT menguat 9,33% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 82,64 triliun.