PT Wijaya Karya Beton Tbk atau WIKA Beton (WTON) telah mengantongi kontrak proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan total nilai Rp 612 miliar hingga kuartal II 2024. Direktur Keuangan, HC, & Manajemen Risiko WIKA Beton Syailendra Ogan mengklaim WIKA Beton menjadi market leader dengan produk-produk WIKA Beton telah diaplikasikan di IKN.
Secara keseluruhan, Ogan menyebut perusahaan telah meraup pendapatan sebesar Rp 2,20 triliun dari berbagai proyek selama kuartal II 2024. Adapun dalam proyek tersebut, kata Ogan, WIKA Beton menangani pembangunan jalan tol, apartemen, perumahan, serta proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (PUPR).
"Ini Rp 612 miliar dari proyek IKN untuk sampai kuartal II-2024," kata Ogan dalam Media Gathering di Jakarta Selatan, Rabu (7/8).
Selain itu, ia menjelaskan bahwa kontrak senilai Rp 612 miliar tersebut bukan hanya dari WIKA Beton, melainkan gabungan dari seluruh anak perusahaan. Di antaranya PT Wijaya Karya Komponen Beton, PT Wijaya Karya Pracetak Gedung, PT Citra Lautan Teduh, dan PT Wijaya Karya Krakatau Beton.
Nilai kontrak tersebut berasal dari berbagai proyek, termasuk proyek Tol 3B KTT Kariangau - SP. Tempadung. Dalam proyek tersebut, WIKA Beton menyuplai bahan baku seperti PC Spun Pile dan Readymix.
Dengan demikian, WIKA Beton optimis proyek di IKN diharapkan bisa menyumbang sekitar 30% dari target nilai kontrak baru yang ditetapkan perusahaan sebesar Rp 7,48 triliun hingga akhir 2024.
Targetkan Kontrak Baru Rp 7,48 Triliun di 2024
Sejalan dengan hal itu, WIKA Beton juga optimistis bisa mengantongi omzet kontrak baru sebesar Rp 7,48 triliun hingga akhir 2024 ini. Ogan mengatakan sejumlah proyek yang disasar untuk mencapai target tersebut, melalui pembangunan jalan tol, Ibu Kota Negara (IKN), infrastruktur pabrik swasta, bendungan, pelabuhan, gedung perkantoran, proyek perkeretaapian LRT dan MRT, serta lainnya.
Demi menunjang pencapaian tersebut, tahun ini WTON mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp 230,17 miliar. Tahun ini, WIKA Beton memiliki bekal kontrak carry over sebesar Rp 4 triliun untuk mengisi perolehan penjualan sepanjang periode Pemilu berlangsung. WIKA Beton juga secara proaktif mencari perolehan proyek non-APBN seperti dari sektor swasta, BUMN, serta pasar luar negeri.
“Strategi ini diharapkan dapat menunjang kinerja maksimal perseroan, dengan tetap berkomitmen kuat pada standar kualitas dan mutu serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik,” ujarnya.