PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) buka suara perihal penggabungan usaha atau merger dengan PT PP Tbk (PTPP). Usai merger, emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu akan fokus pada pembangunan pelabuhan, bandara, pabrik, serta perumahan.
Corporate Secretary Wijaya Karya Mahendra Vijaya mengatakan WIKA pasti akan mendukung arahan dari pemegang saham. Saat ini, ia menyebut WIKA tengah mempersiapkan berbagai aspek, termasuk kesiapan sistem, memastikan kesiapan organisasi, dan mengikuti skema yang ditetapkan oleh pemegang saham setelah detailnya disepakati.
Di samping itu, Mahendra mengatakan bahwa masing-masing entitas akan menjalankan perannya sesuai dengan kapasitas masing-masing, terutama dalam sektor infrastruktur, untuk mendukung pembangunan di Indonesia.
Mengenai sinergi dengan PTPP, Mahendra menyebutkan bahwa kedua perusahaan sering berdiskusi terutama terkait rencana pembentukan holding BUMN. Menurutnya, sinergi ini menjadi salah satu pertimbangan penting sebab WIKA melihat bahwa persaingan di sektor konstruksi di Indonesia semakin ketat.
Terkait nasib anak usaha usai meger, Mahendra menegaskan bahwa perusahaan belum bisa memberikan gambaran lebih lanjut terkait penggabungan merger emiten konstruksi itu.
“Kalau saya melihatnya peluang masing-masing anak usaha masih sangat terbuka, nantinya akan seperti apa karena masih berjalan,” ujarnya.
Tunggu Pergantian Pemerintahan Baru
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih menunggu peralihan pemerintahan baru untuk melaksanakan aksi korporasi seperti pembentukan holding sejumlah perusahaan pelat merah hingga initial public offering (IPO).
Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, IPO belum bisa dilakukan sebelum pergantian pemerintahan baru. "Merger BUMN Karya juga menunggu pemerintahan yang baru, tapi tetap dikejar mudah-mudahan tahun ini," kata Arya saat ditemui di Jakarta, Selasa (20/8).
Arya menjelaskan, bahwa rencana yang sudah dipupuk ini tinggal menunggu eksekusi. Tetapi karena adanya peralihan pemerintahan baru, rencana itu belum bisa ditunaikan. Artinya, menteri BUMN pada pemerintahan baru diperkirakan bakal melanjutkan rencana maupun program Menteri BUMN Erick Thohir tersebut. Itu pun jika Erick diganti dan hingga saat ini masih belum ada sinyal sosok penggantinya.