Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta klarifikasi lebih lanjut dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terkait rumor yang menyebut anak usahanya, BNI Asset Management, berencana mengakuisisi Schroders Investment Management Indonesia. Otoritas Bursa meminta penjelasan mengenai tujuan utama BNI Asset Management (BNI AM) mengakuisisi perusahaan manajer investasi itu.
BEI juga meminta penjelasan bagaimana akuisisi tersebut akan mempengaruhi posisi BNI AM di industri manajer investasi, dan strategi BNI AM pasca-akuisisi untuk meningkatkan assets under management (AUM).
Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo mengatakan perusahaan tengah mempertimbangkan opsi untuk memperkuat grup usaha, termasuk dengan BNI Asset Management (BNI AM).
“Namun, hingga saat ini belum terdapat langkah lebih lanjut,” kata Okki dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada BEI, dikutip Senin (28/10).
Berdasarkan informasi yang beredar, Schroders Investment Management Indonesia dikabarkan akan dijual oleh induknya, Schroders Plc. Perusahaan yang berkantor pusat di London, Inggris itu telah mengirimkan undangan penawaran kepada pihak-pihak yang berminat.
BNI Asset Management (BNI AM) disebut-sebut sebagai salah satu pihak yang tengah menjajaki pembelian perusahaan manajer investasi tersebut. Selain itu, Schroder Plc mengharapkan nilai transaksi penjualan unit usahanya di Indonesia mencapai sekitar US$ 100 juta atau Rp 1,57 triliun (kurs: 15.727 per dolar AS). Nilai tersebut setara dengan 20 hingga 25 kali pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Schroders Indonesia.
Manajer Investasi Pengelola Dana Jumbo
Schroders telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1991. PT Schroder Investment Management Indonesia atau Schroders Indonesia merupakan bagian dari Schroders Plc dan diakui sebagai manajer investasi yang berizin serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan izin manajer investasi No. KEP-04/PM/MI/1997 yang diterbitkan pada 25 April 1997.
Schroders Indonesia dikenal sebagai manajer investasi terkemuka dan pionir dalam industri aset manajemen di Indonesia. Hingga Juni 2024, Schroders Indonesia telah mengelola dana (asset under management/AUM) lebih dari Rp 63,19 triliun dari berbagai klien, termasuk individu retail dan institusi, seperti dana pensiun, perusahaan asuransi, dan lembaga sosial.