Bumi Resources Temukan Cadangan Emas di Palu, Valuasi BRMS Diprediksi Naik

KATADATA/Arief Kamaludin
Aktivitas pengolahan dan pemurnian Logam Mulia emas di Jakarta, Senin, (15/06).
12/12/2024, 09.21 WIB

Anak usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Citra Palu Minerals (CPM), menyatakan konsultan tambangnya, AMC Consultant dari Perth, Australia, menemukan cadangan mineral dengan kandungan emas dari lokasi tambang River Reef dan Hill reef di Poboya, Palu. Laporan tersebut diterbitkan usai pengeboran di kedua lokasi tambang tersebut berdasarkan standar JORC (Joint Ore Reserves Committee).

Cadangan mineral dari laporan tersebut menunjukan rata-rata kadar emas sebesar 3,2 g/t, dengan total kandungan emas 3,54 juta oz. Sebanyak 85% dari kandungan emas tersebut berasal dari prospek penambangan bawah tanah dengan kadar emas sebesar 4,9 g/t di lokasi tambang River Reef, Poboya, Palu.

CPM juga menunjuk PT Macmahon Indonesia (MMI) sebagai kontraktor tambang di proyek tambang emas Poboya, Palu. MMI merupakan anak usaha dari Macmahon Holdings Limited, perusahaan dengan pengalaman di penambangan terbuka dan bawah tanah yang mana sahamnya tercatat di Bursa Efek Australia. CPM bersama dengan MMI berharap untuk dapat menghasilkan produksi cadangan mineral.

Direktur Utama & CEO BRMS, Agus projosasmito, mengatakan kandungan emas yang lebih tinggi dari cadangan mineral bawah tanah perusahaan mengindikasikan hal positif untuk mendongkrak kinerja produksi perusahaan di masa mendatang. 

“Kami berharap untuk dapat segera melakukan penambangan atas cadangan mineral bawah tanah di Palu,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (11/12). 

Valuasi BRMS Diproyeksikan Naik

Di luar anak usaha CPM, BRMS menguasai 126,1 juta ton cadangan yang belum dimanfaatkan di Banten, Aceh, dan Gorontalo. Cadangan ini empat kali lipat lebih besar dari cadangan CPM, sebagaimana dikutip dari riset Ciptadana Sekuritas.

Adapun aset utama di Gorontalo Minerals diharapkan akan mulai beroperasi pada 2026. Hal itu melalui pabrik berkapasitas 2.000 ton per hari untuk memproses emas atau rata-rata 1,69 g/t. Ciptadana Sekuritas memproyeksikan hal tersebut akan meningkatkan potensi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Valuasi Perhitungan Ciptadana Sekuritas menghasilkan nilai wajar BRMS sebesar Rp 550 per saham. Hal itu berdasarkan price to book value (PBV) sembilan bulan pertama 2024 yang disetahunkan sebesar 5,2x. Angka ini mewakili diskon 40% untuk PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

PBV adalah rasio keuangan yang membandingkan nilai pasar saham dengan nilai buku per lembar saham suatu perusahaan. PBV juga dikenal sebagai market to book ratio.

Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani, mengatakan penemuan bijih emas dengan kadar yang lebih tinggi ini berpotensi meningkatkan umur tambang dan produksi emas BRMS ke depan. Kadar emas yang lebih tinggi akan menghasilkan konsentrat emas yang lebih banyak dari hasil ekstraksi bijih emas diolah.

Selain kenaikan kadar emas, Stockbit Sekuritas juga akan memantau pengembangan terkait waktu dan biaya penambangan dari pit di area River Reef dan Hill Reef.  “Sebab, tambang bawah tanah biasanya memiliki metode pelaksanaan yang lebih sulit dan biaya yang lebih tinggi,” tulis Hendriko dalam risetnya. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila