Setelah menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS), KBank membuka peluang untuk aksi korporasi seperti merger dan akuisisi terhadap bank lain di Indonesia. Bank terbesar kedua di Thailand berdasarkan aset itu akan terus mendorong pertumbuhan bisnis Bank Maspion untuk mencapai target masuk jajaran 15 bank terbesar di Indonesia dalam lima hingga enam tahun ke depan.
"Kami tetap terbuka terhadap aktivitas merger dan akuisisi, tetapi sebagai perusahaan publik tentunya kami tidak bisa mengungkapkan (disclosed) mengenai hal itu," kata Executive Vice President KBank yang juga Presiden Komisaris Bank Maspion, Chat Luangarpa, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (12/12). Hal itu disampaikan Chat Luangarpa menanggapi pertanyaan mengenai peluang perusahaan untuk ikut memperebutkan saham PT Bank Panin Tbk (PNBN).
Sebelumnya, dua bank terkemuka yakni Oversea-Chinese Banking Corporation (OCBC) Singapura dan CIMB dari Malaysia dikabarkan tertarik untuk mengambil alih kendali atas Bank Panin dari tangan Keluarga Gunawan dan ANZ.
Reuters mengutip sumber yang mengetahui mengenai transaksi tersebut, yang menyatakan OCBC dan CIMB telah mengajukan penawaran tidak mengikat untuk saham gabungan yang dimiliki oleh dua pemegang saham utama PNBN. Saat ini ANZ memiliki 39,22% saham sedangkan keluarga Gunawan memiliki 46,52% saham PNBN.
Penjualan saham ini bernilai strategis dan signifikan secara finansial. Berdasarkan data London Stock Exchange Group (LSEG), nilai gabungan saham tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp 37 triliun atau setara dengan US$2,4 miliar jika dihitung berdasarkan harga penutupan saham PNBN sebesar Rp 1.900 per saham, pada Senin (9/12) lalu.
Bank Jepang hingga Bank-bank ASEAN Incar Saham Bank Panin
ANZ telah berusaha untuk melepas kepemilikan sahamnya di Panin Bank sejak 2013. Namun, masalah valuasi telah menghambat usahanya. ANZ pertama kali membeli 29% saham PNBN pada 1999. Bank Australia ini kemudian meningkatkan porsi sahamnya secara bertahap.
Lelang saham ANZ tahun lalu menarik minat dari bank Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group, dan Sumitomo Mitsui Financial Group. Namun, tidak ada kesepakatan yang tercapai.
Penjualan ini dilakukan sebagai bagian dari strategi ANZ untuk mengecilkan lini bisnis yang berimbal hasil rendah dan mengurangi eksposur ke perbankan ritel dan wealth banking di Asia untuk meningkatkan laba atas ekuitas perusahaan.
Selain OCBC dan CIMB, Bank Panin juga pernah dikabarkan diincar oleh Maybank Bhd dari Malaysia. Namun, manajemen Bank Panin membantah kabar tersebut dan menyebut bahwa pemberitaan itu bukan berasal dari perusahaan.