Impor Senjata dan Amunisi Melonjak Ribuan Persen pada Maret 2020

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.
Ilustrasi. BPS mencatat impor senjata dan amunisi melonjak pada Maret 2020.
15/4/2020, 14.13 WIB

Badan Pusat Statistik mencatat impor senjata dan amunisi meningkat 7.384% pada Maret 2020 menjadi US$ 187,1 juta. Peningkatan tersebut terjadi lantaran terdapat impor rutin tahunan untuk pertahanan dan keamanan negara.

"Impor barang konsumsi yang meningkat cukup tajam yakni senjata dan amunisi serta bagiannya. Ini memang rutin setiap tahun dan kebetulan untuk tahun ini jatuh pada Maret," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi video di Jakarta, Rabu (15/4).

Adapun impor senjata dan amunisi serta bagiannya tumbuh pesat lantaran pada Februari 2020 hanya tercatat sebesar US$ 2,5 juta. Dengan demikian ada kenaikan sebesar US$ 184,6 juta dalam periode satu bulan.

Secara kumulatif pada tahun ini, nilai impor komoditas yang termasuk dalam HS93 ini tercatat sebesar US$ 207,7 juta. Terdapat kenaikan 606,46% atau US$ 185 juta jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu US$ 29,4 juta.

(Baca: Efek Pandemi Covid-19, Industri Plastik Diperkirakan Hanya Tumbuh 4%)

Suhariyanto menyebut impor barang konsumsi secara keseluruhan memang melesat cukup tajam pada bulan lalu mencapai US$ 1,27 miliar. Namun porsi impor barang konsumsi hanya mencapai 9,5% terhadap total keseluruhan impor sebesarUS$ 13,35 miliar. "Secara bulanan ini naik 43,8% atau 10,66% secara tahunan," ucap dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria