Harga Emas Perhiasan Naik, BI Prediksi Inflasi Maret 0,13%

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/hp.
Ilustrasi. Kenaikan harga emas perhiasan menjadi salah satu penyumbang utama inflasi Maret.
27/3/2020, 15.59 WIB

Bank Indonesia memperkirakan tingkat inflasi  bulanan pada Maret sebesar 0,13%. Inflasi disumbang kenaikan harga emas perhiasan.

Perkiraan inflasi berdasarkan survei pemantauan harga hingga pekan keempat Maret tersebut juga mencatat inflasi secara tahun kalender sebesar 0,8% dan secara tahunan 3%. Adapun sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga dari minggu sebelumnya, antara lain emas perhiasan, gula pasir, jeruk dan bawang merah.

Secara perinci, emas perhiasan menyumbang inflasi sebesar 0,06%, jeruk 0,04%, telur ayam ras 0,03%, gula pasir 0,03%, bawang merah 0,02%, serta kangkung, bayam, nasi dengan lauk dan bahan bakar rumah tangga masing-masing 0,01%.

Sementara itu, sejumlah komoditas menyumbang deflasi yaitu cabai merah sebesar 0,09%, cabai rawit 0,03%, serta bawang putih, tomat, daging ayam ras, minyak goreng dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01%.

(Baca: BI Prediksi Pengusaha Tak Kerek Harga Meski Dolar AS Tembus Rp 16 Ribu)

Dengan kondisi tersebut, BI memperkirakan inflasi 2020 tetap terkendali dan berada pada sasaran inflasi yakni 3% plus minus 1%. BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran virus corona dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Sebelumnya, Gubernur BI memperkirakan para pengusaha tak akan menaikkan harga jual produksinya sehingga inflasi tetap akan terjaga. "Saya tidak yakin sektor korporasi akan menaikkan harga karena pelemahan rupiah," ujar Perry di Jakarta, Kamis (26/3).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria