Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan pasar spot pagi ini, Jumat (13/3) kembali melemah. Rupiah dibuka turun 0,05% ke level Rp 14.595 per dolar AS seiring maraknya sentimen negatif global akibat dampak virus corona dan anjloknya pasar saham global.
Sesaat setelah dibuka atau sekitar 08.53 WIB, kurs rupiah semakin tertekan ke level Rp 14.653 per dolar AS. Pelemahan nilai tukar juga dialami sebagian besar mata uang Asia lainnya.
(Baca: Kian Lemah Akibat Pandemi Corona, Rupiah Tembus Rp 14.500 per Dolar AS)
Mengutip Bloomberg, won Korea Selatan tampak paling tertekan dengan penurunan sebesar 1,55%, diikuti rupee India 0,78%, yen Jepang 0,28%, dolar Singapura 0,21%,.
Sedangkan dolar Taiwan anjlok 0,51%, peso Filipina 0,26%, , yuan Tiongkok 1%, ringgit Malaysia 0,43%, dan baht Thailand 0,36%. Hanya dolar Hong Kong yang berhasil menguat 0,05%.
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen pasar tidak membaik setelah organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan status pandemi untuk wabah corona. Harga aset-aset berisiko seperti saham jatuh signifikan.
"Hal tersebut bisa memberikan tekanan untuk rupiah pada perdagangan hari ini," ujar Tjendra kepada katadata.co.id, Jumat (13/3).
(Baca: Rupiah Berbalik Melemah usai Satu Pasien Virus Corona Meninggal Dunia)
Tjendra menyebut, indeks Dow Jones turun 10%, indeks saham Asia turun lebih dari 5%. Bahkan, Nikkei sudah turun lebih dari 8%.
Adapun saat ini pasar masih menanti kebijakan stimulus baru dari negara besar seperti AS untuk membalikkan keadaan. "Ini untuk meredam kekhawatiran pasar dan mengurangi dampak negatif pandemi corona terhadap perekonomian," kata dia.
Dengan berbagai sentimen saat ini, nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp 14.450 - 14.650 per dolar AS. Adapun tren pergerakkan rupiah selama sepekan terakhir bisa dilihat dalam databoks berikut.