Bank Pembangunan Asia atau ADB berkomitmen memberikan pinjaman sebesar US$ 2,7 miliar atau sekitar Rp 38,5 triliun kepada Indonesia. Pinjaman tersebut diberikan untuk program yang mendukung daya saing, inklusi keuangan, dan beberapa sektor lainnya.
Presiden ADB Masatsugu Asakawa menyebut, pinjaman tersebut dapat diberikan kepada pemerintah maupun sektor swasta. "Komitmen kami mendanai Indonesia US$ 2,7 miliar tahun ini," kata Asakawa di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (3/3).
Secara perinci, dana sebesar US$ 2,7 miliar tersebut dapat digunakan untuk inklusi keuangan sebesar US$ 500 juta, program daya saing US$ 500 juta, dan sisanya program pendorong sistem keuangan yang telah disetujui pada tahun lalu.
Komitmen pinjaman tersebut naik US$ 1 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar US$ 1,7 miliar. Kenaikan jumlah dana tersebut guna mendukung program prioritas pemerintah Indonesia.
(Baca: Selamatkan Rupiah dari Corona, BI Borong Surat Utang Negara Rp 103 T)
Program tersebut, yakni peningkatan pendidikan, pengembangan keterampilan, dan perlindungan sosial. "Serta mendorong investasi di infrastruktur, mobilisasi sumber daya domestik, dan ketahanan iklim, dan bencana," ujarnya.
Asakawa pada hari ini juga bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membicarakan perluasan dukungan ADB bagi prioritas pembangunan Indonesia di berbagai bidang. Bidang tersebut seperti pembangunan modal manusia, konektivitas infrastruktur, dan perubahan iklim, melalui pinjaman dengan jaminan pemerintah, dukungan pengetahuan, operasi sektor swasta, dan layanan konsultasi transaksi.
(Baca: Negara Terima Rp 6,48 T dari Lelang Barang Sitaan Lima Tahun Terakhir)
Ia mengapresiasi upaya presiden dalam meningkatkan iklim usaha, menarik investasi, dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Adapun pengembangan dukungan ADB bagi Indonesia mencakup berbagai bidang, termasuk fokus pada energi bersih dan penguatan jaringan kelistrikan, pendidikan tinggi dan pengembangan keterampilan angkatan kerja, reformasi untuk meningkatkan daya saing, serta fasilitas pembiayaan ramah lingkungan dan lautan yang inovatif.
Asakawa sebelumnya telah bertemu dengan Menteri Keuangan sekaligus Gubernur untuk ADB Sri Mulyani Indrawati pada bulan lalu. Ia rencananya juga akan bertemu juga dengan beberapa menteri lainnya.