Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok Diteken, Rupiah Paling Kuat di Asia

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, Kamis (16/1) menguat 0,38% ke Rp 13.642 per dolar AS.
16/1/2020, 17.10 WIB

Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, Kamis (16/1) menguat 0,38% ke level Rp 13.642 per dolar AS. Penguatan rupiah sore ini merupakan yang tertinggi diantara mata uang utama Asia lainnya.

Adapun hanya sedikit mata uang Asia yang terlihat menguat terhadap dolar AS pada sore ini. Mengutip Bloomberg, dolar Singapura naik 0,04%, yuan Tiongkok 0,17%, dan ringgit Malaysia 0,28%.

Sementara mayoritas mata uang Asia melemah. Yen Jepang turun 0,07%, dolar Hong Kong 0,01%, won Korea Selatan 0,39%, peso Filipina 0,18%, rupee India 0,2%, dan baht Thailand 0,16%. Adapun dolar Taiwan tak menunjukkan perubahan.

 (Baca: Jokowi Targetkan Badan Pengelola Investasi RI Raup Dana Rp 273 Triliun)

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, mata uang Garuda menguat 48 poin ke level Rp 13.658 per dolar AS.

Analis Samuel Sekuritas Lana Sulistyaningsih mengungkapkan, penguatan rupiah tak terlepas dari masih derasnya dana asing yang masuk. "Jadi ini faktor dalam negeri yang menguatkan rupiah," kata Lana kepada Katadata.co.id Kamis (16/1).

Ia menyebut, modal asing yang masuk ke pasar obligasi RI di awal tahun ini sudah mencapai US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 21 triliun. Ini menjadikan Indonesia negara kedua yang merasakan derasnya aliran modal asing, setelah Jepang yang sebesar US$ 24 miliar.

(Baca: Sri Mulyani Sebut Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok Beri Kepastian Global)

Menurut dia, saat ini para investor asing menganggap Indonesia sebagai tempat yang aman untuk menanamkan modal. Di sisi lain, imbal hasil investasi masih menarik dan diperkirakan tak akan turun signifikan lantaran pemerintah akan menarik utang karena membutuhkan dana. 

"Sehingga investor yakin RI tak akan menurunkan suku bunga," ucap dia.

Apalagi, saat ini kesepakatan fase satu AS dan Tiongkok telah resmi diteken. "Ini membuat investor semakin berani menanamkan modalnya di emerging market karena sudah berkurangnya ketidakpastian," ujarnya.

Meski ditutup menguat, Lana memperkirakan secara teknikal rupiah akan melemah esok hari. Namun pelemahannya akan terbatas dan berada di kisaran Rp 13.660 per dolar AS.

Reporter: Agatha Olivia Victoria