Nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ini, Kamis (19/12) menguat 0,02% ke posisi Rp 13.985 per dolar AS. Bank Indonesia menyebut penguatan rupiah menunjukkan dampak sentimen pemakzulan Donald Trump oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS minim terhadap Indonesia.
Mengutip Bloomberg, mata uang negara-negara Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Sejumlah mata uang menguat bersama rupiah, seperti won Korea Selatan yang naik 0,26%, dolar Tawian 0,08%, baht Thailand 0,09%, dan peso Filipina 0,05%.
Sementara sebagian mata uang Asia lainnya melemah terhadap dolar AS. Rupee India turun 0,27%, yuan Tiongkok 0,08%, ringgit Malaysia 0,04%, dolar Hong Kong 0,12%, serta dolar Singapura dan yen Jepang masing-masing 0,01%.
Rupiah tadi pagi sempat menyentuh level Rp 13.982 per dolar AS seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate atau JISDOR menempatkan rupiah pada posisi Rp 13.983 per dolar AS, menguat dari posisi kemarin Rp 14.007 per dolar AS.
(Baca: BI: Pengaruh Pemakzulan Trump Ke Indonesia Minim)
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut nilai tukar rupiah yang masih menguat pada hari ini menunjukkan bahwa pengaruh pemakzulan Trump oleh Dewan Perwakilan Rakyat terhadap Indonesia minim.
"Pengaruhnya ke Indonesia minimal, seperti di nilai tukar kita tak melihat pengaruh signifikan," kata Perry dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Kamis (19/12).
Perry menyebut, rupiah masih bergerak di bawah level Rp 14 ribu. Adapun sepanjang bulan ini hingga 18 November, rupiah telah menguat 0,93%. Sedangkan sepanjang tahun ini, rupiah telah menguat 2,9%.
Meski begitu, ia menjelaskan bahwa apa yang terjadi pada politik AS tentunya akan mempengaruhi kondisi pasar keuangan global. "Khususnya dalam jangka pendek" jelas dia.
(Baca: Pemakzulan Trump, Sri Mulyani: Kita Harus Waspada)
Adapun BI pada hari ini juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5%.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan selain pemakzulan Trump, rupiah juga dipengaruhi oleh sentimen eksternal lainnya, seperti kekawatiran perang dagang, serta kebijakan moneter Jepang dan Bank Sentral Inggris.
"Pemakzulan Trump kemungkinan mempengaruhi pasar global, tetapi pemerintah dan BI sepertinya punya strategi untuk menahan jika terjadi gejolak global," terang dia.
Ibrahim memperkirakan rupiah pada perdagangan besok akan kembali menguat dan bergerak di antara Rp 13.965 hingga Rp 13.997 per dolar AS.