Permintaan Domestik Kuat, Pertumbuhan Ekonomi 2020 Diprediksi 5,14%

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan mencapai 5.14%.
Penulis: Hari Widowati
4/12/2019, 20.57 WIB

PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan mencapai 5,14%. Tingginya permintaan domestik, khususnya dari investasi, akan menjadi pendorong utama perekonomian Indonesia.

"Dampak kebijakan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia pada semester II 2019 serta regulasi fiskal yang berorientasi pada kemudahan investasi menjadi dua faktor pendukung yang mendorong pertumbuhan investasi tahun depan," kata Chief Economist Mandiri Sekuritas, Leo Putra Rinaldy di acara "Macro Week 2019, Envisioning a Better Investment: What needs to be done?" di Jakarta, Rabu (4/12).

Proyeksi Mandiri Sekuritas ini sedikit di bawah target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 5,3%. Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan hanya mencapai 4,8%. 

Tahun depan ada potensi kenaikan sejumlah harga barang atau jasa yang diatur oleh pemerintah (administered price). Meski begitu, inflasi tetap berada di bawah 4%.

Indikator makroekonomi lainnya, yakni nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga relatif stabil. Hingga November 2019, rupiah menguat hampir 3% terhadap dolar AS. Kinerja rupiah ini lebih baik dibandingkan mata uang negara-negara berkembang lainnya.

"Rupiah yang stabil merupakan refleksi dari kondisi ekonomi yang solid dan dalam konteks relatif lebih baik dibandingkan negara-negara berkembang lainnya," kata Leo. Kondisi makro yang membaik menjadi salah satu pertimbangan para investor, termasuk investor asing yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

Halaman: