Bank Dunia Peringatkan Risiko Aliran Modal Asing Kabur dari Indonesia

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Ilustrasi. Bank Dunia memperingatkan risiko aliran modal asing keluar dari Indonesia akibat gejolak ekonomi global.
Penulis: Agustiyanti
9/9/2019, 13.05 WIB

Alih-alih menyarankan untuk menekan defisit transaksi berjalan, Bank Dunia justru mendorong Indonesia untuk meningkatkan investasi asing. Pasalnya, jika defisit transaksi berjalan rendah, maka pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).

"Solusi untuk membiayai defisit transaksi berjalan adalah dengan modal yang stabil dari investasi asing berbasis ekspor yang mampu menciptakan lapangan kerja dan investasinya tak mudah keluar dari investasi," tulis Bank Dunia.

(Baca: Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Terus Melambat Hingga 2022)

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan pemerintah saat ini tengah berupaya mendorong investasi masuk ke Indonesia. Hal ini, antara lain dilakukan dengan mendorong kebijakan yang ramah investor.

"Kami akan menghilangkan semua peraturan yang menyebabkan cost of doing business-nya menjadi mahal dan panjang bertele-tele dan kami juga akan mengeluarkan peraturan perpajakan seperti yang kemarin disampaikan di kabinet. Dalam rangka apa? Ini di dalam rangka untuk menciptakan suatu lingkungan ekonomi ramah investor," ujarnya pekan lalu.

Selain itu, ia menyatakan bahwa akan tetap menjaga perekonomian Indonesia yang sehat dan tetap stabil sehingga kepercayaan investor tetap bisa terjaga.

"Capital kan pada akhirnya akan mencari tempat. Kalau global lagi bergejolak, mereka pasti akan mencari tempat yang dianggap aman," kata dia.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria