Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat pada perdagangan di pasar spot, Senin (27/8). Dibuka melemah 1 poin, rupiah langsung berbalik menguat, hingga mencapai Rp 14.227 per dolar AS, 0,1% lebih kuat dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya.
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai pergerakan positif ini lantaran kekhawatiran pelaku pasar sedikit mereda. "Karena Tiongkok mengungkapkan kesediaannya untuk bernegosiasi dengan AS terkait urusan dagang," ujarnya kepada Katadata.co.id, Selasa (27/8).
Di sisi lain, AS menyambut baik kesediaan Tiongkok tersebut. Ariston menilai perkembangan ini bisa menopang nilai tukar rupiah hari ini cenderung menguat, meski sedikit. Ia memproyeksikan rupiah bergerak pada kisaran Rp 14.200 - Rp 14.270 per dolar AS.
(Baca: Redam Ketegangan, Tiongkok Ingin Resolusi Damai Perang Dagang )
Sebagian mata uang Asia lainnya juga tercatat menguat terhadap dolar AS. Saat berita ini ditulis, Won Korea memimpin penguatan yaitu sebesar 0,42%, diikuti yen Jepang 0,36%, dolar Taiwan 0,14%. Kemudian, peso Filipina, rupiah, dan baht Thailand kurang dari 0,1%.
Sedangkan mata uang Asia yang tercatat melemah yaitu rupee India 0,5%, serta yuan Tiongkok, ringgit Malaysia, dan dolar Singapura kurang dari 0,1%.
Adapun nilai tukar rupiah tercatat kembali melemah sejak akhir Juli, setelah sempat menyentuh kisaran 13.900 per dolar AS pada pertengahan Juli. Bila dibandingkan dengan posisi awal tahun (year to date), nilai tukar rupiah saat ini masih lebih kuat 1,06%.