Menko Darmin Akui Ekonomi Indonesia Kalah Efisien Dibandingkan Vietnam

Arief Kamaludin (Katadata)
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengaku ekonomi Indonesia kalah efisien dibanding Vietnam.
Penulis: Michael Reily
Editor: Agustiyanti
9/8/2019, 11.40 WIB

Di sisi lain, Darmin menekankan pentingnya transformasi ekonomi yang antara lain dapat dimulai dari sektor agraris. Petani harus bisa memanfaatkan pembangunan jalan untuk logistik, serta embung untuk pengairan. Menurutnya, transformasi yang baik adalah perubahan bertahap, tidak langsung dari kegiatan bertani menjadi industri besar.

(Baca: Terpukul Perang Dagang, Surplus Tiongkok ke AS Turun pada Juli)

Ia juga menyebut pemerataan ekonomi bakal lebih efektif dengan reforma agraria serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Dia mengungkapkan pertumbuhan angkatan kerja mencapai 3% setiap tahun, sehingga pertumbuhan ekonomi seharunya jauh lebih tinggi.

Darmin juga menekankan pentingnya peranan modal asing untuk jangka panjang. Alasannya, kepemilikan asing dalam pasar modal Surat Berharga Negara (SBN) yang merupakan modal jangka pendek sudah mencapai 40%. Dia pun menyarankan pengurangan ketergantungan terhadap dana asing jangka pendek.

Sehingga, masyarakat juga harus lebih ikut serta terhadap sektor keuangan formal. Darmin menyebutkan angka pertumbuhan kredit hanya sebesar 11% sampai 12%, tetapi dana pihak ketiga mencapai 7%. "Berarti ada gap, kita harus bisa urus keuangan inklusif untuk terdorong," ujar Darmin.

Halaman:
Reporter: Michael Reily