Bank Dunia memberikan pinjaman sebesar US$49,6 juta atau setara Rp 706,8 miliar untuk Indonesia. Dalam rilis resminya beberapa waktu lalu, pinjaman ini ditujukan untuk membiayai proyek pemerintah dalam rangka peningkatan kapasitas berbagai kota dalam memformulasi dan menganalisis investasi infrastruktur.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pinjaman tersebut untuk pembangunan kota-kota di Indonesia. Ia menilai, banyak masalah di perkotaan yang perlu dibereskan dari segi perencanaan hingga infrastrukturnya.
"Indonesia itu negara urbanize, 50% penduduknya tinggal di perkotaan. Kalau kotanya tidak beres akan berdampak ke penduduk," kata Bambang di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (13/6).
Proyek pemerintah yang disebut National Urban Development Project (NUDP) ini nantinya akan membantu sektor transportasi, perumahan, strategi ekonomi dan lingkungan. NUDP diperkirakan akan memberikan dampak positif kepada 12,5 juta orang Indonesia di 13 kota.
(Baca: Bappenas: Regulasi dan Kelembagaan Hambat Pertumbuhan Ekonomi)
Populasi perkotaan Indonesia, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bertambah hampir 59 juta dari 2010 hingga 2018. Kondisi itu menjadikannya sebagai negara dengan populasi terbanyak di perkotaan setelah Tiongkok dan India.
Saat ini, sebanyak 137 juta orang tinggal di beberapa kota di Indonesia atau 54% dari populasi yang ada dari Sabang sampai Merauke. Diperkirakan angka ini akan meningkat menjadi 68% dari populasi hingga tahun 2025, mengingat perkotaan di Indonesia yang semakin banyak berkembang.
Namun, kesenjangan yang masih ada pada infrastruktur dan sedikitnya perhatian pada prioritas spasial dalam investasi infrastruktur menyebabkan masyarakat belum mendapatkan dampak positif dari urbanisasi. Karena itu, proyek NUDP diharapkan dapat membantu kapasitas manajemen keuangan dan perencanaan perkotaan, serta integrasi yang lebih baik antara perencanaan pembangunan sosio-ekonomi dan spasial.
(Baca: Bank Dunia Prediksi Ekonomi Asia Timur dan Pasifik Melemah Tahun Ini)
Jakarta, Kota dengan Jumlah Penduduk Terbanyak
Laporan Oxford Economics berjudul Global Cities 2018 menyebut Jakarta akan menjadi kota dengan jumlah penduduk terbesar di dunia pada 2035, yakni 38 juta jiwa. Kepadatan penduduk di Jakarta melampaui Tokyo, Jepang yang memiliki 37,8 juta penduduk.
Jumlah penduduk Jakarta juga melampaui Shanghai, Tiongkok dan Mumbai, India yang masing-masing akan memiliki 25,3 juta penduduk dan 23,1 juta penduduk pada 2035. Menurut riset tersebut, Jakarta juga akan menjadi kota industri terbesar kedelapan di dunia.