Bappenas: Pinjaman Rp 700 M dari Bank Dunia untuk Pembangunan Kota

Arief Kamaludin | Katadata
Bank Dunia memberikan pinjaman sebesar US$49,6 juta atau setara Rp 706,8 miliar untuk Indonesia.
13/6/2019, 21.04 WIB

Bank Dunia memberikan pinjaman sebesar US$49,6 juta atau setara Rp 706,8 miliar untuk Indonesia. Dalam rilis resminya beberapa waktu lalu, pinjaman ini ditujukan untuk membiayai proyek pemerintah dalam rangka peningkatan kapasitas berbagai kota dalam memformulasi dan menganalisis investasi infrastruktur.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pinjaman tersebut untuk pembangunan kota-kota di Indonesia. Ia menilai, banyak masalah di perkotaan yang perlu dibereskan dari segi perencanaan hingga infrastrukturnya.

"Indonesia itu negara urbanize, 50% penduduknya tinggal di perkotaan. Kalau kotanya tidak beres akan berdampak ke penduduk," kata Bambang di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (13/6).

Proyek pemerintah yang disebut National Urban Development Project (NUDP) ini nantinya akan membantu sektor transportasi, perumahan, strategi ekonomi dan lingkungan. NUDP diperkirakan akan memberikan dampak positif kepada 12,5 juta orang Indonesia di 13 kota.

(Baca: Bappenas: Regulasi dan Kelembagaan Hambat Pertumbuhan Ekonomi)

Populasi perkotaan Indonesia, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bertambah hampir 59 juta dari 2010 hingga 2018. Kondisi itu menjadikannya sebagai negara dengan populasi terbanyak di perkotaan setelah Tiongkok dan India.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria