Transaksi Perbankan Berjalan Normal, Meski Terjadi Aksi Massa 22 Mei

Arief Kamaludin|KATADATA
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kerusuhan aksi massa 22 Mei tak berdampak terhadap transaksi perbankan.
24/5/2019, 19.03 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kerusuhan aksi massa 22 Mei tak berdampak terhadap transaksi perbankan. Walaupun unit kerja operasional (UKO) beberapa bank di sekitar Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, tutup pada Rabu lalu, namun transaksi tetap berjalan normal.

“Bahkan pada 22-23 Mei kemarin ada 13 bank yang melakukan penarikan uang dari BI pusat,” ujar Perry saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (24/5).

Ke-13 bank itu melakukan penarikan uang untuk kebutuhan Lebaran 2019. “Termasuk untuk pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya) kalian para wartawan ya,” candanya.

Bank sentral memperkirakan kebutuhan uang untuk Lebaran tahun ini akan mencapai Rp 217 triliun. Stok uang yang disediakan BI mencapai Rp 300 triliun untuk pusat dan daerah.

(Baca: Tak Terpengaruh Aksi 22 Mei, Dana Asing Rp 1,7 triliun Masuk ke SBN)

Pada Rabu, 22 Mei lalu, terjadi aksi massa di depan kantor Bawaslu yang menolak keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas penghitungan suara Pilpres 2019. Aksi ini lalu berbuntut menjadi rusuh antara massa dengan aparat keamanan yang menyebar hingga kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Katadata.co.id sempat memantau langsung kondisi di sekitar Pasar Tanah Abang pada saat kejadian. Banyak kantor cabang bank yang sudah tutup saat siang hari, seperti BRI, BCA, dan Bank Mandiri.

Perry mengatakan, selain penarikan uang, sistem pembayaran berjalan normal walaupun terjadi kerusuhan. Transaksi yang berkaitan kliring retail melalui Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI) volumenya mencapai 696 ribu transaksi. Jumlah ini lebih tinggi dari rata-rata harian yang biasanya 516 ribu transkasi. Nilai transfer kliring pada 22 Mei mencapai Rp 14 triliun.

Kliring besar melalui Real Time Gross Settlement (RTGS) mencapai Rp 577 triliun. Nilai ini lebih tinggi dari rata-rata harian Rp 524 triliun. Karena itu, menurut pantauan Bank Indonesia, perbankan berjalan normal pada saat terjadi aksi massa di depan Gedung Bawaslu.

Perry menilai, saat ini kantor cabang bank tutup bukan berarti tidak ada aktivitas perbankan. Banyak transaski bisa dilakukan secara online. "Jadi, tutupnya bank tidak akan menjadi masalah, transaksi tetap normal dan akan terus normal ke depannya walaupun akan ada kerusuhan," tutup Perry.

(Baca: Rusuh Aksi 22 Mei, KSSK: Pasar Keuangan, Perbankan & Investasi Stabil)

Reporter: Agatha Olivia Victoria