Bank Indonesia (BI) mencatat dana asing masih mengalir masuk (inflow) ke surat berharga negara (SBN) meskipun sempat terjadi kerusuhan di ibu kota. Pada Kamis (23/5) kemarin, inflow mencapai Rp 1,75 triliun, melanjutkan inflow di dua hari sebelumnya yang mencapai Rp 1,7 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kepercayaan asing mulai kembali kepada Indonesia. "Dalam tiga hari berturut-turut ini inflow terus dan semoga akan berlanjut seperti ini ke depannya," kata dia saat ditemui katadata.co.id di Kantornya, Jakarta, Jumat (24/5).
Dengan perkembangan ini, maka inflow dalam tiga hari belakangan mencapai lebih dari Rp 3,5 triliun. Rinciannya, inflow pada Selasa (21/5) sebesar Rp 300 miliar, sebesar 1,5 triliun pada Rabu (22/5), dan sebesar Rp 1,75 triliun pada Kamis (23/5). Perry menyebut inflow berpeluang berlanjut pada Jumat (25/5) ini lantaran pasar saham menunjukkan kinerja positif.
(Baca: Tak Terpengaruh Aksi 22 Mei, Dana Asing Rp 1,7 triliun Masuk ke SBN)
Saat berita ini ditulis, indeks harga saham gabungan (IHSG) berada di posisi 6.066, naik 0,71% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya. Meskipun, mengacu pada data RTI, investor asing masih membukukan net jual sebesar Rp 270 miliar.
Nilai tukar rupiah juga kembali menguat dan cenderung stabil dalam tiga hari terakhir. Kestabilan nilai tukar rupiah menunjukkan pasokan valuta asing (valas) masih cukup kuat.
(Baca: Manulife: Dana Asing Bakal Makin Deras Masuk ke Pasar Keuangan)
Perry menyatakan pihaknya siap melakukan langkah stabilisasi nilai tukar rupiah, lewat intervensi di pasar valas maupun di pasar SBN. "BI akan melakukan langkah stabilisasi nilai tukar secara fundamental apabila diperlukan," kata dia.
Sepanjang tahun ini, BI sudah membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp 19,47 triliun. Ini di luar pembelian jangka pendek di pasar primer yang mencapai Rp 32,93 triliun.