Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa April Turun US$ 200 Juta

Arief Kamaludin|KATADATA
Cadangan devisa tercatat sebesar US$ 124,3 miliar pada akhir April 2019 atau sekitar Rp 1.779 triliun.
8/5/2019, 11.55 WIB

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia sebesar US$ 124,3 miliar pada akhir April 2019, atau sekitar Rp 1.779 triliun. Angka tersebut turun US$ 200 juta dibandingkan akhir Maret yang mencapai US$ 124,5 miliar.

Pergerakan cadangan devisa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu penerimaan devisa minyak dan gas bumi, serta penerimaan valuta asing lainnya. Selain itu, "Pembayaran utang luar negeri pemerintah," demikian tertulis dalam siaran pers, Rabu (8/5).

(Baca: Awal Mei, BI: Aliran Masuk Dana Asing Capai Rp 132,4 Triliun)

BI mencatat, cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan tujuh bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Dengan demikian, cadangan devisa berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

"BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," demikian tertulis.

Ke depan, BI memandang cadangan devisa akan tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik.

(Baca: Biaya Impor Pertamina Turun US$ 1,4 Miliar)

Sebelumnya, cadangan devisa tercatat berada dalam tren naik. Pada akhir Januari lalu, cadangan devisa tercatat sebesar US$ 120,10 miliar, lalu meningkat menjadi US$ 123,27 miliar pada akhir Februari, dan meningkat kembali menjadi US$ 124,5 miliar pada akhir Maret.